PURWAKARTA-SDN 1 Cianting Kecamatan Sukatani melakukan terobosan dalam meningkatkan semangat literasi bagi para siswanya, yakni dengan meluncurkan program One Month One Book atau Satu Bulan Satu Buku.
Kepala SDN 1 Cianting Iip Syarif Hidayat mengatakan, One Month One Book juga sebagai sikap antisipatif sekolah atas maraknya pemberitaan tentang siswa SMP di salah satu daerah yang tidak bisa membaca yang disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya “lost learning” pada masa Covid-19.
"Program One Month One Book mewajibkan seluruh siswa untuk membaca buku, satu bulan satu buku. Ini juga sebagai bentuk perhatian sekolah terhadap kemampuan literasi siswanya terutama dalam membaca. Upaya ini sudah dimulai sejak awal tahun ajaran baru," kata Iip kepada wartawan, Rabu (7/8).
Pada proses pelaksanaannya, kata dia, siswa diberikan sebuah buku kontrol agar bisa memantau perkembangan kemampuan membacanya dengan didampingi oleh guru dan orang tua.
"Setiap buku yang mereka baca kemudian diceritakan kembali ke dalam sebuah format yang sudah disiapkan oleh sekolah. Sehingga para siswa bisa menceritakan kembali isi buku yang telah mereka baca, termasuk memberikan komentarnya," ujar Iip.
Program “One Month One Book “ ini juga, kata Iip, menjadi sebuah persyaratan wajib bagi setiap siswa untuk bisa mengikuti asesmen akhir semseter nanti. Sehingga, jika ada siswa yang belum menyelesaikan membaca buku, yakni enam buku dalam satu semester, maka siswa tersebut belum bisa mengikuti asesmemen dan wajib menyelesaikannya terlebih dahulu.
“Upaya ini merupakan bentuk perhatian terhadap dunia literasi yang saat ini masih sangat rendah serta sebagai upaya dalam meningkatkan asesmen nasional, terutama dalam literasi dan numerasi. Dengan demikian, diharapkan program “One Month One Book “ ini menjadi solusi alternatif menjawab tantangan budaya literasi sekolah agar terus meningkat,” ucap Iip.(add)