PASUNDAN EKSPRES - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati berpotensi akan menjadi bandara khusus haji dan umrah di tahun depan.
Hal ini diungkapkan oleh Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin bahwa ada kemungkinan BIJB Kertajati akan dikembangkan menjadi bandara khusus haji dan umrah di masa mendatang.
Hal ini tidak lepas dari kesuksesan BIJB Kertajati menjadi embarkasi haji untuk pertama kalinya di tahun 2024.
Adapun BIJB Kertajati telah melayani sekitar 30 kloter (kelompok terbang) dengan jumlah sekitar 13.000 jemaah.
"Rencana selanjutnya, ada beberapa investor yang berminat untuk mengembangkan menjadi bandara untuk haji (dan umrah) nanti kami update," ucap Bey Machmudin, dilansir dari rilis resmi Humas Pemprov Jabar, Kamis (25/7).
Bey menambahkan, bahwa ada potensi sekitar 70.000 jemaah haji dan umrah dari Jabar dan Jateng berangkat dari BIJB Kertajati.
"Tahun depan ada 70.000 jemaah yang (mau) ke Kertajati, (sementara) dari Jawa Tengah bagian barat sudah masuk ke sini. Artinya tahun depan (jumlah penumpang) sudah bertambah," tambah Bey.
Kendati demikian, Pemprov Jawa Barat masih harus terus mencari cara agar BIJB Kertajati mendapatkan penumpang sebanyak-banyaknya sampai musim haji 2025 tiba.
"Tapi tantangan kami dari hari ini sampai tahun depan kami harus bisa bertahan atau menambah penerbangan dari Kertajati, nanti kami koordinasikan karena ada satu tower yang belum (beroperasi)," pungkas Bey.
Sementara itu, dua kloter terakhir Embarkasi Kertajati berjumlah 765 jemaah berhasil mendarat di BIJB Kertajati pada Senin (22/7) dalam fase pemulangan jemaah haji ke Tanah Air.
"Bandara Kertajati sebagai debarkasi haji Jawa Barat telah selesai dan berhasil melayani kedatangan jemaah haji tahun 2024, dengan On Time Performance 100 persen yang telah dilayani dengan baik oleh Bandara Kertajati," ucap Direktur Utama PT BIJB, Dedi Taufik dalam keterangan tertulisnya.
Adapun BIJB Kertajati sukses melayani sekitar 13.049 jemaah haji dari sejumlah daerah di Jawa Barat seperti Kabupaten Majalengka, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Kuningan, dan Kota dan Kabupaten Bandung. (inm)
