Internasional

PBB Tuduh Israel Melanggar Hak Asasi Manusia dalam Operasi Militernya di Gaza

PBB Tuduh Israel Melanggar Hak Asasi Manusia dalam Operasi Militernya di Gaza
PBB Tuduh Israel Melanggar Hak Asasi Manusia dalam Operasi Militernya di Gaza (Image From: Al-Jazeera)

PASUNDAN EKSPRES - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia, Volker Turk, menuduh Israel menunjukkan ketidakpedulian yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap hak asasi manusia dalam operasi militernya di Gaza.

Tuduhan Pelanggaran oleh Israel

Dalam laporannya kepada Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa yang dilansir dari Reuters, Volker Turk menyatakan bahwa tindakan militer Israel di Gaza secara konsisten telah melanggar hukum internasional. 

“Tidak ada yang dapat membenarkan cara mengerikan Israel dalam menjalankan operasi militernya di Gaza,” ujar Turk saat mempresentasikan laporan terbaru dari Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR).

PBB menyoroti tingkat kehancuran yang luas di Gaza akibat serangan Israel. Infrastruktur penting, termasuk rumah, rumah sakit, dan sekolah, mengalami kerusakan parah.

Selain itu, pembatasan ketat yang diberlakukan oleh Israel terhadap akses bantuan kemanusiaan telah memperburuk kondisi krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.

Israel tidak mengirim delegasi untuk menanggapi laporan tersebut, yang kemudian disayangkan oleh perwakilan dari Chile.

Sebelumnya, Israel telah secara tegas membantah tuduhan kejahatan perang dan pelanggaran hukum internasional, dengan alasan bahwa operasinya ditujukan untuk menargetkan kelompok militan Hamas sambil mengurangi dampak terhadap warga sipil.

Tuduhan Pelanggaran oleh Hamas

Selain menyoroti tindakan Israel, laporan OHCHR juga menuduh Hamas telah melakukan pelanggaran berat terhadap hukum internasional.

Turk menyatakan bahwa Hamas telah meluncurkan proyektil tanpa pandang bulu ke wilayah Israel, yang menurutnya termasuk dalam kategori kejahatan perang.

Serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023 menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik lebih dari 250 sandera, menurut laporan Israel.

Sebagai tanggapan, Israel melancarkan serangan balasan yang menyebabkan kehancuran besar di Gaza dan menewaskan lebih dari 48.000 warga Palestina, menurut pejabat kesehatan setempat.

Selain itu, laporan PBB juga menyatakan kekhawatiran bahwa Hamas kemungkinan telah melanggar hukum humaniter di Gaza dengan secara sengaja menempatkan target militer di dekat wilayah pemukiman warga sipil.

PBB menyerukan agar semua pelanggaran hukum yang dilakukan oleh kedua belah pihak diselidiki secara independen.

Reaksi Internasional terhadap Laporan PBB

Perwakilan Palestina di Dewan Hak Asasi Manusia PBB menuduh Israel melakukan kejahatan perang dan genosida terhadap rakyat Palestina. Selain itu, mereka menuduh Israel secara sengaja menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Di sisi lain, Uni Eropa menyatakan dukungan terhadap seruan dalam laporan PBB untuk melakukan penyelidikan independen terhadap pelanggaran hak asasi manusia di Gaza.

Uni Eropa juga mengecam serangan Hamas pada 7 Oktober serta eskalasi militer Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Negara-negara Arab, termasuk Arab Saudi, Kuwait, dan Irak, menyerukan diakhirinya perang dan segera diwujudkannya negara Palestina yang berdaulat.

Sementara itu, perwakilan Afrika Selatan, Frankye Bronwen Levy, menyatakan bahwa penderitaan yang dialami rakyat Palestina saat ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah konflik di Timur Tengah.

(ipa)

Terkini Lainnya

Lihat Semua