PASUNDAN EKSPRES - Terputusnya kabel optik yang melintasi Laut Merah telah mengakibatkan gangguan pada jaringan internet di sejumlah wilayah, termasuk Asia, Eropa, dan Timur Tengah.
Dampaknya, penyedia layanan telekomunikasi terpaksa mengalihkan arus lalu lintas internet untuk menjaga konektivitas. Menyadari pentingnya, kabel optik di Laut Merah dimiliki oleh empat perusahaan telekomunikasi besar.
HGC Global Communications, perusahaan telekomunikasi berbasis di Hong Kong, mencatat bahwa insiden tersebut menghambat komunikasi di Timur Tengah.
Diperkirakan sekitar 25% jaringan internet di tiga wilayah tersebut terdampak, meskipun upaya dilakukan oleh empat penyedia jaringan telekomunikasi yang bergantung pada kabel optik Laut Merah untuk mengatasi situasi dengan mengubah jalur trafik.
Namun, HGC tidak memberikan detail penyebab pasti dari kerusakan tersebut, dan tidak menyalahkan pihak tertentu atas kejadian tersebut, seperti yang dikutip dari CNN International pada Kamis 7 Maret 2024.
Seacom, sebuah penyedia layanan telekomunikasi Afrika Selatan, menginformasikan bahwa perbaikan kabel optik baru akan dimulai dalam waktu sekitar satu bulan ke depan.
Seacom, yang memiliki salah satu sistem kabel di Laut Merah yang terkena dampak, menyatakan bahwa lamanya proses perbaikan disebabkan oleh persyaratan birokrasi perizinan yang harus dipenuhi sebelum dapat beroperasi di wilayah tersebut.
Pranesh Padayachee, Kepala Petugas Digital Seacom, menjelaskan bahwa mendapatkan izin dari otoritas maritim Yaman untuk melakukan perbaikan kabel bawah laut dapat memakan waktu hingga delapan minggu.
(hil/hil)
