PURWAKARTA-Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Purwakarta kembali menggelar program beasiswa bagi santri atau Beasantri. Tahun ini, Baznas tetap menggunakan format seleksi dan evaluasi seperti tahun sebelumnya, yakni mengutamakan kualitas penguasaan keilmuan para peserta.
Ketua Baznas Purwakarta Hj. Rika Ristiawati, M.E., menyebutkan, proses seleksi dan evaluasi Beasantri sudah memasuki tahapan tes uji kompetensi bagi program Tahfiz dan tes tulis berbasis website atau CAT bagi program Kitab Kuning. "Peserta hari ini adalah peserta yang telah dinyatakan lulus seleksi administrasi, jumlahnya ada 556 santri. Terdiri atas program Tahfiz sebanyak 198 santri dan program Kitab Kuning sebanyak 358 santri," kata Rika kepada wartawan ditemui di Gedung Dakwah, Cipaisan, Purwakarta, Selasa (2/4).
Rika menjelaskan, peserta yang diseleksi adalah peserta baru, sedangkan yang dievaluasi adalah peserta yang sudah menerima Beasantri tahun pertama, kedua, ketiga dan keempat. Adapun Beasantri diberikan maksimal selama lima tahun, di mana setiap tahunnya dievaluasi. "Harapannya, Pemkab Purwakarta bisa membantu program Beasantri ini. Baik itu melalui kebijakan sehingga Baznas bisa meningkatkan penghimpunannya atau ada program yang sejalan dengan Beasantri ini. Dengan begitu, kuota Beasantri ini bisa ditambah," ujar Rika.
Penjabat Bupati Purwakarta Benni Irwan yang hadir diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Hukum dan Kesejahteraan Rakyat Dicky Darmawan mengatakan, Beasantri merupakan langkah penting dan strategis dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan SDM putra putri di Kabupaten Purwakarta. "Saya berpesan kepada para santri nanti yang sudah lulus seleksi agar manfaatkan dengan baik dan belajar dengan bersungguh-sungguh," ucap Dicky yang didaulat membuka acara seleksi dan evaluasi tersebut.
Dirinya berpesan agar seleksi itu tidak hanya kompetensi dalam hal keagamaan atau ilmu pengetahuan saja. Tapi juga pembentukan karakter, salah satunya berakhlak mulia atau akhlakul karimah. "Bahwa nanti untuk mencapai Indonesia Emas 2045 kita mencetak generasi yang tidak hanya kompeten dari ilmu pengetahuan saja tapi berkarakter jujur, disiplin dan beretika," kata Dicky.
Lebih lanjut Dicky menambahkan, program Beasantri juga bertujuan meningkatkan mutu pendidikan dan ini sejalan dengan visi Kabupaten Purwakarta yaitu mewujudkan Purwakarta yang cerdas, sehat dan berakhlakul karimah. Visi ini tercantum dalam dokumen RPJPD 2005-2025. "Kolaborasi dan sinergi yang dilaksanakan Baznas dengan Pemkab Purwakarta harus terus ditingkatkan. Mudah-mudahan Beasantri ini bisa dimanfaatkan secara maksimal," ujar Dicky.
Sementara itu, Ketua Panitia Seleksi Beasantri yang juga Wakil Ketua PKP Baznas Purwakarta H. Saparudin, M.M.Pd., mengatakan, baik santri yang sudah menjadi penerima Beasantri maupun yang baru seleksi wajib mengikuti tes dengan sistem leveling. "Semakin tinggi level yang diraihnya, semakin besar nilai Beasantri yang diterimanya. Sistem leveling ini juga bisa memotivasi santri untuk benar-benar meningkatkan dan mengembangkan keilmuannya. Sehingga jelas, sistem ini lebih mengutamakan kualitas santri," ucapnya.(add/sep)