Kecamatan Legon Kulon Apresiasi Pertamina PHE ONWJ Bersama KKPMP Mayangan serta PPLH IPB, Tanam 6.500 Pohon Mangrove di Pulau Burung

Kecamatan Legon Kulon Apresiasi Pertamina PHE ONWJ Bersama KKPMP Mayangan serta PPLH IPB, Tanam 6.500 Pohon Mangrove di Pulau Burung

Simbolis Sekmat Legonkulon, Ida Erlinda, SE, M.Si., beserta tim Pertamina PHE ONWJ Bersama KKPMP Mayangan dan PPLH IPB menanam pohon mangrove di Pulau Burung. Zaenal Abidin /Pasundan Ekspres

SUBANG–Kecamatan Legonkulon memberikan apresiasi kepada Pertamina PHE ONWJ yang berkolaborasi dengan Kelompok Kerja Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (KKPMP) Mayangan dan Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) IPB dalam kegiatan penanaman 6.500 pohon mangrove di Pulau Burung. Aksi peduli lingkungan ini berlangsung pada Rabu, (16/7/2025).

Camat Legon Kulon, Imam Supardan, melalui Sekretaris Kecamatan (Sekmat) Legonkulon, Ida Erlinda, SE, M.Si., menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi langkah positif dalam menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif dan kepedulian semua pihak, khususnya Pertamina PHE ONWJ, yang telah memberikan kontribusi nyata terhadap lingkungan,” ujarnya.

Menurut Ida Erlinda, keberadaan mangrove sangat penting bagi wilayah pesisir seperti Pulau Burung. Selain menjadi benteng alami untuk mencegah abrasi, mangrove juga menjadi habitat berbagai biota laut.

BACA JUGA: Dari Bengkel Sastra hingga Smansa English Club, Ragam Ekskul Seru di SMAN 1 Subang

Dengan adanya penanaman ini, diharapkan kawasan pesisir semakin terlindungi dan ekosistemnya lebih seimbang.

Program penanaman ini tidak hanya berfokus pada aspek lingkungan, tetapi juga melibatkan masyarakat sekitar.

Kolaborasi bersama KKPMP Mayangan dan PPLH IPB bertujuan mengedukasi masyarakat pesisir tentang pentingnya mangrove bagi kehidupan mereka.

Menurutnya, Pertamina PHE ONWJ berkomitmen dalam mendukung program keberlanjutan lingkungan.

BACA JUGA: Pemda Subang Buka Seleksi Direksi dan Komisaris BUMD

Perusahaan tersebut terus berupaya menciptakan dampak positif, baik bagi ekosistem maupun kesejahteraan masyarakat sekitar wilayah operasinya.

Selain untuk melestarikan alam, penanaman mangrove ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu upaya mitigasi perubahan iklim.

Akar mangrove yang kuat mampu menahan gelombang, menyerap karbon, dan mengurangi risiko bencana pesisir.

“Semoga sinergi ini bisa berkelanjutan dan menginspirasi pihak lain untuk melakukan hal serupa. Lingkungan yang sehat adalah tanggung jawab kita bersama,” tambah Sekmat Legonkulon.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kerja sama antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat mampu menghasilkan manfaat besar bagi keberlanjutan lingkungan.

"Dengan penanaman 6.500 pohon mangrove ini, Pulau Burung diharapkan menjadi kawasan pesisir yang lebih hijau, produktif, dan mampu menjaga keseimbangan ekosistem demi keberlangsungan generasi mendatang," pungkasnya.(znl)

 

 


Berita Terkini