Daerah

Pemdes Margahayu Bangun Kantor Desa Selama Lima Tahun, Telan Anggaran Rp2 Miliar

Pemdes Margahayu
Bangunan Kantor Desa Margahayu Kecamatan Pagaden Barat nampak megah, dibangun secara bertahap sekitar 5 tahun.(Dadan Ramdan/Pasundan Ekspres)

SUBANG-Meskipun besaran anggaran yang  turun ke desa mencapai angka miliaran rupiah, tak membuat proses pembangunan disulap semudah membalikkan tangan. Tentu ada tahapanya dan perlu kesabaran, hingga akhirnya terwujud.

Itu yang dirasakan oleh Pemdes Margahayu Kecamatan Pagaden Barat, saat membangun kantor desa nya sejak tahun 2019 hingga 2024 ini, atau sekitar 5 tahunan. "Memang anggaran itu besar total nya ada Rp 2 miliaran, tapi yang boleh untuk membangun kantor desa itu hanya dari Banprov, jadi kita tiap tahun gunakan anggran dari Banprov ditambah BKK atau Bandes, itupun kalau ada," kata H. Main Permana Kades Margahayu.

Menurutnya, jika ingin membangun kantor deaa yang megah dan representatif perlu kesabaran dan tahapan anggaran rutin tiap tahun, setahap demi setahap sampai terwujud dan tuntas 

Tak sedikit warga yang tidak tahu soal pengaturan dan pengalokasian anggaran desa, mempertanyakan soal itu, karena kalau sepintas dilihat bangunan itu dari tahun ke tahun belum rampung-rampung. "Iya kadang jadi pertanyaan warga juga, ko belum jadi-jadi, padahal anggarannya kita atur tiap tahun. Untuk itu untuk ini, fisik non fisik, dan semua sumber angaran kan ada aturan mainnya. Dalam artian pemerataan alokasi anggaran desa, semua terpenuhi," tuturnya.

Bangunan kantor desa itu, kini sudah bisa dilihat nampak mentereng dan megah dari kejauhan, tiang depan nampak menjulang tinggi. Lantai bawah digunakan untuk pelayanan dan ruang Kades dan Sekdes, sementara lantai atas digunakan untuk Aula atau Ruang Rapat.

Bangunan itu masih ada sekitar  20 % lagi atau tahap finishing, memang dua tahun ini sudah gunakan, hanya belum 100 % persen rampung, diperkirakan anggaran yang sudah diserap untuk bangunan tersebut sekitar Rp 500 jutaan. Dan rencananya tahun ini akan dirampungkan melalui anggaran Banprov, hanya saja perlu musyawarah dulu bersama BPD karena ada pengalihan anggaran. "Pengalihan anggaran yang dimaksud, karena anggarannya belum fix. Rencana awal  dianggarkan dari BKK Bandes, malah gak keluar, sekarang mau dimusyawarahkan lagi mau dianggarkan dari anggaran Banprov,"  ujarnya.

Ketua BPD Desa Margahayu Toto Taufik Munajat mengapresiasi terwujudnya bangunan kantor desa itu, secara bertahap selama lima tahun ini. Meski tertatih-tatih, mengalokasikan anggaran tiap tahun secara bertahap hingga terwujud dan bisa dikatakan rampung meski belum sepenuhnya selesai 100 %. "Mudahan mudahan saja nanti segera rampung 100 persen," tukasnya.(dan/sep)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua