SUBANG-Program Ketahanan Pangan di Desa Munjul Kecamatan Pagaden Barat mulai menghasilkan. Di mana Pemdes Munjul bekerjasama dengan BUMDes menanam jagung di area sekitar 6.500 M2, milik petani setempat Sohan Pranata di blok sawah Rancatanu Desa Munjul.
Usia tanaman jagung yang sudah menginjak hari ke 80 setelah tanam, nampaknya sudah berbuah, dan sudah masuk usia menjelang panen sekitar 20 hari. "Jagung jenis hibrida ini usianya sekitar 100 hari baru bisa dipanen. Tetapi karena sebagian rebah oleh angin, jadi kita panen aja buat dikirim ke PT GDA di Dauwan," kata Mahdi Ketua BUMDes Munjul Sejahtera.
Sebenarnya, BUMDes awalnya kerjasama dengan PT. Bisi Internasiaonal SejahteraTbk, namun karena belum masuk usia panen, dialihlan ke PT. GDA di Dawuan Subang.
Mengapa, karena PT Bisi hanya menerima buah jagung nya saja dengan harga Rp 5.000/kg. Sedangkan PT GDA menerima seluruh pohon jagung berikut buahnya, untuk dijadikan pakan ternak sapi. "Makanya yang kita panen hanya yang rebahnya saja. Tanaman jagung yang masih tegak, kita biarkan dulu hingga masa panen tiba nanti, sekitar 20 harian lagi," tuturnya.
Sebetulnya, lanjut Mahdi, program ini digarap pada musim tanam 3 nanti, tetapi BUMDes coba tanam jagung hibrida ini saat musim tanam 1. "Kita uji coba dulu, biar ada proges untuk PT Bisi yang kerjasama dengan BUMDes ini. Tapi karena rebah kita alihkan sebagian ke PT GDA dulu, sambil menunggu panen tiba nanti," imbuhmya.
Dia menambahkan, untuk selanjutnya tanam serentak. Rencananya akan tanam di musim tanam ke 3 dengan luas area 10 hektar.
Meski hanya tanam di area seluas 6.500 M2, hasilnya lumayan ditaksir bisa mencapai 10 ton. Jika berhasil tanam di area 10 ha, maka diprediksi hasil panen lebih besar lagi.
Kepala Desa Munjul mengapresiasi kerja BUMDes tersebut, meski masih percobaan Namun hal itu sudah menunjukkan hasil lumayan besar."Mudah-mudahan program ketahanan pangan ini bisa berjalan sesuai harapan," tukasnya.(dan/sep)