Kisah Gatot Pengelola GT Mushroom, dari Karyawan Hingga Menjadi Raja Jamur Tiram di Subang

Kisah Gatot Pengelola GT Mushroom, dari Karyawan Hingga Menjadi Raja Jamur Tiram di Subang

PERJUANGAN: Gatot (tengah) pengelola GT Mushroom yang mengawali proses perjuangannya dari karyawan hingga menjadi Raja Jamur Tiram.

SUBANG–Di tengah sejuknya udara kawasan Subang Selatan, tepatnya di Kampung Cileutik, Desa Kasomalang Wetan, berdiri sebuah sentra budidaya jamur tiram yang dikenal dengan nama GT Mushroom. 

Di balik kesuksesan usaha jamur yang kini menjadi sentral penghasil jamur tiram di wilayah Subang Selatan ini, terdapat sosok inspiratif bernama Gatot, pengelola sekaligus pemilik GT Mushroom.

Kisah perjalanan Gatot dalam membangun usahanya bukanlah cerita instan. Ia memulainya dari nol, dengan tekad, keberanian mengambil risiko, dan kerja keras yang tak kenal lelah.

Gatot mengawali karier profesionalnya sebagai karyawan di sebuah perusahaan sejak tahun 2003. Selama tujuh tahun, ia menimba pengalaman dan keterampilan kerja, hingga pada tahun 2010 ia memutuskan keluar dari perusahaan. Bukan tanpa alasan, keputusan itu diambil setelah ia bertemu dengan seorang rekan yang mengajaknya untuk memulai usaha di Subang.

BACA JUGA: 100 Hari Bupati dan Wakil Bupati Subang: Masih Sibuk Seremonial DPRD Minta Fokus pada Janji Politik

“Saya diajak oleh teman untuk bikin usaha di Subang. Saat itu belum tahu persis mau usaha apa, tapi kami mulai mencoba,” tutur Gatot mengenang awal mula langkahnya di dunia wirausaha kepada Pasundan Ekspres Selasa (3/6/2025). 

Pilihan jatuh pada budidaya jamur tiram. Pada tahun 2010, ia menyewa lahan di Desa Bunihayu sebagai tempat awal memulai bisnisnya. Namun, satu tahun kemudian, pada 2011, Gatot memutuskan pindah ke Kasomalang Wetan dan menetap di Kampung Cileutik yang sampai sekarang menjadi  GT Mushroom.

Langkah awal Gatot dalam membangun usahanya bukanlah tanpa tantangan. Untuk memulai GT Mushroom, ia meminjam uang dari bank sebesar Rp500 juta. Dana tersebut digunakan untuk membeli 100 bata media tanam, mesin produksi, peralatan, serta kebutuhan infrastruktur awal lainnya.

“Modal awal sekitar 500 juta, itu kita pinjam dari bank. Alhamdulillah dalam waktu lima tahun lunas. Sepanjang lima tahun itu, kami juga bisa menambah mesin dan lahan,” katanya.

BACA JUGA: Apresiasi dan Kritik Kinerja 100 Hari Bupati Reynaldy dan Wabup Agus Masykur

Tekad kuat dan strategi yang jitu membawa bisnisnya berkembang pesat. Dalam tempo lima tahun, tidak hanya mampu melunasi pinjaman, tapi juga memperluas skala produksi.

Sebelum pandemi COVID-19, Gatot mengelola usaha bersama investor melalui sebuah entitas usaha bernama MPS Mushroom. MPS MUSHROOM adalah unit produksi baglog sementara GT MUSHROOM sbg unit budidaya. Awalnya, fokus utama adalah menjual media tanam jamur (baglog) kepada para petani.

Namun saat pandemi melanda, banyak petani jamur gulung tikar. Investor pun mundur dari usaha. Di tengah ketidakpastian tersebut, Gatot memutuskan untuk tetap bertahan dan banting setir dengan membudidayakan jamur sendiri.

“Pas corona itu kita kena dampak juga, penjualan menurun drastis, investor tidak bisa mendanai lagi. Akhirnya saya nekad jalani sendiri, budidaya jamur sendiri,” ujarnya.

Meski proses budidaya membutuhkan waktu lebih lama dibanding menjual media, Gatot melihat potensi keuntungannya lebih besar. Strategi ini terbukti berhasil menyelamatkan usahanya dari keterpurukan selama pandemi dan terus bertahan hingga kini, lebih dari 14 tahun sejak pertama kali dirintis.

GT Mushroom kini menjadi salah satu sentra jamur di Subang Selatan. Panen 200-350 kg/ hr atau sekitar 6-7 ton/ bulan, omzet sekitar 600 jt/ tahun. 

Produk jamurnya dipasarkan ke berbagai daerah di luar Subang seperti Sumedang, Karawang, Bekasi, Cibitung, Tangerang, hingga Pasar Induk. Ia memiliki dua bandar tetap yang rutin mengambil jamur untuk dijual kembali di pasar-pasar besar.

Harga jamur tiram dari GT Mushroom saat ini berkisar antara Rp12.500 hingga Rp13.000 per kilogram, tergantung volume pembelian dan kesepakatan dengan para bandar.


Berita Terkini