Internasional

Israel dan Hizbullah saling Serang, Gencatan Senjata Tiada Guna!

Israel dan Hizbullah saling Serang, Gencatan Senjata Tiada Guna!
Israel dan Hizbullah saling Serang, Gencatan Senjata Tiada Guna! (Image From: VOI)

PASUNDAN EKSPRES - Israel dan Hizbullah saling serang. Senin lalu, setidaknya sembilan orang tewas dan tiga lainnya terluka akibat serangan udara Israel di dua kota di Lebanon selatan, yaitu Talousa dan Haris.

Serangan tersebut merupakan bagian dari serangan yang lebih luas yang dilakukan oleh militer Israel.

Jumlah korban bertambah menjadi 11 setelah laporan sebelumnya mencatat bahwa ada dua kematian, termasuk seorang anggota keamanan negara Lebanon yang tewas di wilayah selatan. 

Israel dan Hizbullah saling Serang 

Dilansir dari Reuters, serangan udara Israel terjadi tidak lama setelah Hizbullah menuduh Israel melakukan pelanggaran gencatan senjata.

Sebagai respons terhadap dugaan pelanggaran tersebut, Hizbullah meluncurkan rudal ke sebuah pos militer Israel yang berada di wilayah sengketa Shebaa Farms.

Hizbullah menyebut serangan yang dilakukannya kepada Israel sebagai "serangan peringatan defensif," yang berarti mereka menganggap serangan tersebut sebagai langkah untuk memperingatkan Israel dan sebagai bentuk pembelaan diri atas pelanggaran yang dilakukan oleh Israel terhadap kesepakatan gencatan senjata.

Sementara itu, penduduk di Beirut melaporkan bahwa mereka mendengar suara drone terbang rendah di atas kota pada malam hari.

Kumpulan insiden yang terjadi menempatkan gencatan senjata yang dimediasi oleh Amerika Serikat dalam posisi yang semakin rapuh, kurang dari seminggu setelah kesepakatan itu mulai berlaku.

Gencatan senjata yang disepakati oleh Hizbullah dan Israel berisikan larangan Israel melkakukan operasi militer ofensif di Lebanon, dan Lebanon harus mencegah kelompok bersenjata, termasuk Hizbullah, melancarkan serangan ke Israel.

Namun, menurut Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri, sejak gencatan dimulai pada Rabu lalu, pihak Lebanon mencatat setidaknya 54 pelanggaran oleh Israel.

Menurut Hizbullah, serangan mereka merupakan balasan atas pelanggaran berulang yang dilakukan Israel terhadap gencatan senjata.

Pelanggaran ini termasuk penembakan dua peluru artileri Israel ke kota Beit Lif di distrik Bint Jbeil serta tembakan senapan mesin berat ke arah Yaroun. Beruntung, tidak ada korban yang dilaporkan dalam kedua insiden tersebut.

Nabih Berri, yang menjadi negosiator gencatan senjata mewakili Lebanon, mendesak komite pemantauan gencatan untuk segera memastikan Israel menghentikan pelanggarannya.

Sementara itu, Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Matthew Miller, menyatakan bahwa pihaknya telah melibatkan mekanisme bersama dengan Prancis, Israel, dan Lebanon untuk menyelidiki serta menangani laporan pelanggaran tersebut.

Miller mengakui bahwa periode awal gencatan senjata sering kali rentan, tetapi secara keseluruhan telah berhasil mengurangi tingkat kekerasan.

(ipa)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua