PASUNDAN EKSPRES - Pada hari pertama persidangan, Donald Trump diduga korupsi pada Pemilu 2016.
Pada hari pertama persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump, jaksa penuntut di New York menyatakan bahwa mantan presiden Amerika Serikat tersebut melanggar hukum dan terlibat dalam korupsi pemilu 2016 dengan maksud menutupi hubungan seksualnya dengan seorang bintang porno dan model Playboy.
Di sisi lain, pengacara pembela Trump menyatakan bahwa kliennya tidak melakukan kejahatan.
Hari Pertama Persidangan, Donald Trump Diduga Korupsi
Para juri dalam persidangan yang bersejarah ini juga mendengarkan kesaksian singkat dari David Pecker, mantan penerbit National Enquirer, yang merupakan saksi pertama dari pihak jaksa penuntut.
Menurut jaksa, Pecker terlibat dalam skema "catch and kill" yang bertujuan untuk menekan pemberitaan yang merugikan tentang Trump dan membantu kesuksesannya dalam pemilihan.
Dalam persidangan pertama mantan presiden Amerika Serikat, Trump dituduh melakukan pemalsuan catatan bisnis untuk menyembunyikan pembayaran sebesar 130.000 dolar AS kepada bintang film porno, Stormy Daniels, yang dilakukan pada tahun 2016 guna menutupi hubungan seksual yang terjadi 10 tahun sebelumnya. Trump telah menyatakan tidak bersalah dan membantah adanya pertemuan tersebut.
Jaksa penuntut menggambarkan pembayaran tersebut sebagai tindakan kriminal yang bertujuan untuk menipu para pemilih saat Trump menghadapi tuduhan perilaku seksual yang tidak pantas.
BACA JUGA: Sejarah Patung Liberty, Simbol Kebebasan dan Persahabatan yang Belum Diketahui Oleh Banyak Orang
BACA JUGA: Perdana Menteri Israel mengatakan akan Melawan Sanksi apa pun yang berkaitan Batalion Militer
"Ini adalah konspirasi yang terencana, terkoordinasi, dan telah berlangsung lama untuk memengaruhi pemilu 2016, untuk membantu Donald Trump terpilih melalui pengeluaran ilegal untuk membungkam orang-orang yang mengatakan hal buruk tentang perilakunya," ujar jaksa penuntut Matthew Colangelo, dikutip dari Reuters, Selasa, (23/4/2024).
"Ini adalah kecurangan pemilu, murni dan sederhana," tambahnya.
Colangelo menyampaikan kepada para juri bahwa mereka akan mendengar rekaman percakapan di mana Trump merancang rincian skema tersebut, serta melihat bukti dokumen yang sangat lengkap untuk mendukung kesaksian para saksi.
Sementara itu, pengacara Trump berpendapat kepada para juri bahwa mantan presiden tidak terlibat dalam kejahatan apa pun dan menyatakan bahwa Jaksa Wilayah Manhattan, Alvin Bragg, seharusnya tidak mengajukan kasus ini.
Dengan mengenakan dasi biru dan setelan jas berwarna biru tua, calon presiden dari Partai Republik ini memperhatikan jalannya persidangan dan terkadang berkomunikasi dengan pengacaranya.
(ipa)