SUBANG-Sempat viral beberapa waktu lalu seorang ibu muda Ririn Anggraeni (25) melahirkan di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Subang Kota.
Persalinannya di BRI pun kemudian dibantu oleh tenaga kesehatan bidan koordinator Puskesmas Cikalapa. Tenanga kesehatan tiba setelah pihak BRI menghubungi puskesmas.
"Ibu ini yang kemarin melahirkan tiba-tiba di kantor unit, alhamdulillah dengan sigap petugas kami dari Puskesmas Cikalapa dan bidan koordinator ternyata bisa melakukan pertolongan di tempat sampai selesai," ungakap Kadinkes Subang, dr. Maxi saat mengunjungi kediaman Ririn, Kamis (22/2).
Saat melakukan kunjungan, dia pun memeriksa kesehatan sang bayi dan ibunya. Dari hasil pemeriksaan dua-duanya dinyatakan sehat dan baik-baik saja.
"Alhamdulillah ibu dan anaknya kelihatan tadi sehat dan baik-baik saja. Saya hanya berpesan untuk memenuhi kewajiban imunisasinya secara lengkap sehingga anaknya tidak gampang sakit," ujarnya.
Selain itu, Maxi juga memeriksa kondisi anak pertama Ririn yang berusia 4 tahun dan didiagnosa Tubercolosis (TB) tulang belakang.
"Kakaknya yang berumur 4 tahun didiagnosa TB tulang dan sekarang sedang ditangani pengobatannya di Rumah Sakit Ciereng selama satu tahun, tapi sekarang baru berjalan 3 bulan," terangnya.
Disamping itu, pihaknya telah memberitahu dan mengajarkan orang tua sang anak untuk melakukan fisioterapi secara mandiri agar kondisi anak bisa normal kembali.
"Karena pengobatan TB itu hanya untuk membunuh kumannya, tapi tulang belakang yang bungkuk itu harus pelan-pelan dilakukan psioterapi secara mandiri oleh orangtuanya, dan saya sudah ajarkan cara-caranya supaya seiring dengan pengobatan itu mudah-mudahan nanti tulangnya bisa lurus kembali," jelas Maxi.
Sementara itu, suami Ririn, Soni (28) mengucapkan terima kasih kepada Dinkes Subang karena telah berkunjung dan memeriksa kesehatan buah hatinya.
"Terima kasih pak dokter telah berkunjung dan memberitahu kami untuk selalu memperhatikan kesehatan anak-anak kami. Untuk anak kami yang pertama, sesuai instruksi dokter kami akan lakukan fisioterapi mandiri," tuturnya.(cdp/ysp)
