Khansa Tha'la, Siswa Berbakat SDN Titim Patimah di Subang, Berprestasi Akademik dan Non-Akademik

Khansa Tha'la, Siswa Berbakat SDN Titim Patimah di Subang, Berprestasi Akademik dan Non-Akademik

(kiri ke kanan) Guru pembimbing Teti Rohaeti dan Khansa Tha'la Nafi'isa Aqillah

SUBANG-Semangat belajar dan semangat berproses sejak dini adalah kunci dari keberhasilan. 

Ungkapan ini sangat cocok disematkan kepada Khansa Tha’la Nafi’isa Aqillah, seorang siswi berbakat dari SDN Titim Patimah yang sekarang duduk di kelas 6, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang. 

Di usianya yang masih belia, Khansa telah menunjukkan prestasi gemilang baik dalam bidang akademik maupun non-akademik, sehingga namanya dikenal di tingkat kecamatan.

Khansa, yang lahir di Subang pada tahun 2012, mulai menorehkan prestasi sejak duduk di bangku kelas 3 SD.

BACA JUGA: Pasanggiri Mojang Jajaka Ajang Bergensi Generasi Muda di Subang

Saat itu, ia mulai mengikuti berbagai lomba akademik, seperti lomba pidato dan lomba-lomba lainnya yang mengasah kemampuan berpikir dan berbicara di depan umum. 

Tak hanya berhenti di situ, memasuki kelas 4, Khansa mulai merambah bidang non-akademik, seperti pramuka, membaca puisi, biantara (pidato dalam bahasa Sunda), hingga lomba Pendidikan Agama Islam (PAI). 

Semua cabang lomba itu ia ikuti dengan penuh semangat, menjadikan Khansa sebagai salah satu siswa paling aktif dan kompetitif di sekolahnya.

Di luar dunia akademik, Khansa memiliki banyak hobi yang mendukung perkembangan dirinya, seperti menari, berenang, dan membaca buku. Ia dikenal sebagai sosok kecil yang penuh semangat dan tidak pernah berhenti belajar.

BACA JUGA: Polisi Bedah Rumah Tak Layak Huni Milik Warga di Subang

"Kecil-kecil cabe rawit," begitulah sebagian orang menggambarkan karakter Khansa. Meskipun usianya masih muda, namun semangat dan kemampuannya kerap mengungguli teman-teman seusianya.

Prestasi Khansa tidak hanya membanggakan orang tuanya, tetapi juga para guru di SDN Titim Patimah, terutama guru pembimbingnya, Teti Rohaeti, menyampaikan rasa bangga dan syukurnya atas pencapaian Khansa.

"Sebetulnya itu cita-cita dari setiap guru. Anak-anak bisa meraih prestasi, berkembang, dan menunjukkan usaha terbaiknya. Itu kebahagiaan tak ternilai bagi kami para pendidik," ujar Teti Rabu (14/5). 

Ia menambahkan ukuran seorang anak dikatakan berprestasi tidak melulu harus dari banyaknya piala atau piagam penghargaan yang dikumpulkan.

Lebih dari itu, ketika seorang anak sudah mampu menampilkan usaha terbaiknya dan mampu menaklukkan dirinya sendiri untuk berani tampil serta tidak menyerah, itulah juara sesungguhnya.

"Piala dan piagam itu hanya bonus. Yang utama adalah bagaimana dia bisa melalui proses dengan baik, mau berjuang, dan tidak mudah menyerah. Itulah yang kami hargai sebagai guru," tambahnya.

Teti mengungkapkan dalam mendampingi siswa seperti Khansa, tidak ada strategi yang terlalu istimewa. Ia hanya mencoba memahami karakter dan gaya belajar setiap anak. 

Sebab, menurutnya, setiap anak memiliki cara belajar yang berbeda.


Berita Terkini