PASUNDAN EKSPRES - CEO Apple, Tim Cook, direncanakan akan mengunjungi Indonesia pada bulan April mendatang, demikian yang disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi. "Tim Cook dari Apple berencana datang pada tanggal 20 April," ujar Budi Arie di kantor Kementrian Kominfo seperti yang di kutip dari CNBC Indonesia pada Kamis 21 Maret 2024.
Meskipun demikian, Budi menjelaskan bahwa kunjungan Tim Cook tidak bertujuan untuk mendirikan pabrik.
Seperti yang diketahui, hingga saat ini Apple belum memiliki fasilitas pabrik perakitan perangkat seperti iPhone dan iPad di Indonesia.
BACA JUGA:Pentingnya Menghindari Pengisian Baterai HP Hingga Penuh 100% Begini Penjelasannya
Menurut Budi, kedatangan Tim Cook adalah untuk meresmikan Apple Academy di Bali. Sebelumnya, tempat pelatihan serupa telah beroperasi di BSD dan Batam. "Jadi, tentang pabrik, nanti akan dibicarakan," tambahnya.
"Bos Apple akan mendirikan akademi Apple di sini untuk melatih tenaga kerja kita. Ini adalah hal yang positif, hampir mencapai jumlah 2000 orang," sambung Budi Arie.
Sebelumnya, dalam debat antara calon presiden dan calon wakil presiden beberapa waktu yang lalu, masalah impor ponsel di Indonesia sempat dibahas.
Saat ini, nilai impor ponsel di Indonesia mencapai Rp 30 triliun, sementara investasi pabrik ponsel hanya sebesar Rp 0,5 triliun.
Pada kesempatan itu, Prabowo Subianto menyatakan bahwa ia selalu mencari solusi dan berfokus pada tindakan.
Menurutnya, solusi untuk masalah impor ponsel cukup mudah, yaitu dengan mengajak produsen asing untuk mendirikan pabrik di Indonesia.
"Jika investasi produsen ponsel di dalam negeri hanya sebesar Rp 0,5 triliun dan memerlukan keputusan politik, maka segeralah membangun pabrik," katanya saat itu.
Selain Tim Cook, Satya Nadella sebagai bos Microsoft juga dijadwalkan akan mengunjungi Indonesia. Kedatangannya dijadwalkan tiga hari sebelum kunjungan bos Apple, tepatnya pada tanggal 17 April 2024.
Pertemuan dengan Nadella akan menjadi kelanjutan dari kerja sama antara Kementerian Kominfo dan Microsoft beberapa waktu yang lalu. Mereka akan membahas tentang transfer teknologi dan pengetahuan untuk transformasi digital di Indonesia.
"Kami akan membahas bagaimana cara mentransfer teknologi dan pengetahuan untuk mendukung transformasi digital di Indonesia. Ini adalah kelanjutan dari pembicaraan sebelumnya," ungkapnya.
Budi menekankan pentingnya teknologi kecerdasan buatan (AI) yang terus berkembang, yang juga diadopsi oleh Microsoft.
Oleh karena itu, kerja sama dengan berbagai pihak industri sangat diperlukan.
BACA JUGA:Proyek Satelit Mata-Mata SpaceX Membuat Putin Marah, Ancaman Terhadap AS Ditetapkan
"Karena AI akan terus berkembang, maka kerja sama dengan berbagai pemain global sangat penting bagi kita," tandas Budi.
(hil/hil)
