Daerah

Tiga Kadis di Subang Kompak Tangani Bayi Penderita Hidrosefalus

Kepala Dinkes Subang dr Maxi, Kepala Dinsos Deden Hendriana dan Kepala DP2KBP3A Nunung Suryani mengunjungi kediaman bayi penderita hidrosefalus di Desa Ciasem Girang, Jumat (7/6). (Cindy Desita/Pasundan Ekspres)
Kepala Dinkes Subang dr Maxi, Kepala Dinsos Deden Hendriana dan Kepala DP2KBP3A Nunung Suryani mengunjungi kediaman bayi penderita hidrosefalus di Desa Ciasem Girang, Jumat (7/6). (Cindy Desita/Pasundan Ekspres)

SUBANG-Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Sosial (Dinsos), dan DP2KBP3A Kabupaten Subang bekerja sama dalam menangani bayi berusia 3 bulan bernama MR yang menderita hidrosefalus. 

Ketiga instansi tersebut bergerak memberikan bantuan langsung kepada MR yang tinggal di Desa Ciasem Girang, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang.

Kepala Dinkes Subang, dr Maxi, Kepala Dinsos Subang, Deden Hendriana, dan Kepala DP2KBP3A Subang, Nunung Suryani, secara langsung mengunjungi MR pada Jumat, 7 Juni 2024.

MR adalah putra dari ND (14), yang tinggal di rumah yang sangat tidak layak huni (rutilahu). Menurut dr Maxi, MR lahir di RS Sentra Medika Karawang dengan kondisi normal.

Namun, seminggu setelah Idul Fitri, kepalanya mulai membesar secara signifikan, yang kemudian didiagnosis sebagai hidrosefalus.

"Kami bersama-sama melihat keadaan bayi yang menderita hidrosefalus atau kepala yang membesar. Padahal, pada saat lahir, bayi ini normal," terangnya.

Selain memantau kondisi MR, dr Maxi juga menyoroti kondisi ibu bayi, ND yang masih sangat muda sehingga membutuhkan pendampingan dari DP2KBP3A Subang. 

"Melihat usia ibu bayi yang masih 14 tahun, artinya masih sangat muda sehingga perlu adanya pendampingan dalam hal bimbingan terhadap keluarga," ujarnya.

Kondisi rumah ND dan MR yang tidak layak huni juga menjadi perhatian utama. Diharapkan kolaborasi dari berbagai sektor dapat membantu keluarga ini. 

"Kami pun melihat kondisi rumahnya yang sepertinya rumah tidak layak huni, dan mudah-mudahan permasalahan ini bisa kami intervensi melalui kolaborasi dari semua sektor," kata Maxi.

Selain itu, Maxi menyampaikan bahwa keluarga MR belum memiliki BPJS Kesehatan karena belum memiliki identitas resmi. Pihak desa berjanji akan membantu proses pembuatan kartu keluarga (KK) agar mereka dapat segera mendapatkan BPJS Kesehatan. 

"Keluarga ini akan dapat BPJS Kesehatan yang preminya dibayar Pemerintah Daerah Kabupaten Subang. Jika sudah aktif BPJS Kesehatan, tentu Puskesmas Ciasem akan merujuk bayi ini ke rumah sakit," jelasnya.

Menurutnya, kolaborasi berbagai pihak dalam menangani kasus ini diharapkan dapat memberikan solusi yang komprehensif bagi kesehatan dan kesejahteraan MR dan keluarganya.(cdp/ysp)

 

 

Tag :

Berita Terkait