PURWAKARTA-Asep Nurhuda terpilih sebagai Ketua Forum Komunikasi Sekolah Dasar Swasta (Fokusdas) dalam Musyawarah Besar (Mubes) Fokusdas Ke-II Tahun 2024 yang digelar di Kampus SD Labschool UPI Purwakarta, Selasa (13/8).
Asep yang menjadi suksesor Lia Yulindaria, Ketua Fokusdas sebelumnya, terpilih secara aklamasi usai kandidat lainnya, Ade Syarifudin memutuskan mundur dari pencalonan.
Sejatinya, ada lima kandidat yang mencalonkan diri sebagai Ketua Fokusdas. Kelimanya adalah Asep Nurhuda, Ade Syarifudin, Lia Yulindaria, Ayi Muhammad Amin dan Ustaz Agil.
Kelimanya mendapatkan dukungan untuk maju, namun usai musyawarah, jumlahnya mengerucut menjadi dua kandidat, yakni Asep Nurhuda dan Ade Syarifudin. Nama terakhir memutuskan mundur, sehingga otomatis Asep terpilih secara aklamasi.
"Pertama, saya ucapkan innalilaahi wainnailaihi roojiuun atas amanah luar biasa ini. Insyaallah saya siap mengemban tugas sebagai Ketua Fokusdas Kabupaten Purwakarta," kata Asep kepada wartawan saat dikonfirmasi, Rabu (14/8).
Dijelaskannya, agenda Mubes Fokusdas Kabupaten Purwakarta Ke-II Tahun 2024 diawali dengan pembacaan tata tertib (tatib) dan AD/ART. Dilanjutkan dengan laporan pertanggungjawaban Ketua Fokusdas sebelumnya, Lia Yulindaria.
Kemudian, sambungnya, dilanjutkan dengan pemilihan. "Saat ini anggota yang terdaftar di Fokusdas ada 45 orang, sesuai dengan jumlah SD swasta yang terdaftar di Dinas Pendidikan. Adapun saat Mubes yang hadir di atas
50 persen dan dinyatakan kuorum," ujarnya.
Asep menyebutkan, kepemimpinan Lia Yulindaria dan para pendahulu telah berhasil membuat pondasi yang baik. "Kami siap melanjutkan dan memaksimalkannya. Kami juga siap menampung ide, gagasan, masukan hingga kritik konstruktif dari setiap anggota pada rapat kerja yang akan digelar dalam waktu dekat," ucap Asep.
Lebih lanjut Asep menyebutkan, salah satu program yang menjadi perhatiannya adalah menggelar pertemuan rutin satu atau dua bulan sekali, tempatnya dari satu SD swasta ke SD Swasta lainnya.
"Melalui pertemuan itu, para kepala sekolah bisa saling bertukar informasi. Kami juga siap membantu bila ada satu sekolah yang perlu dibantu," kata Asep.
Dirinya menegaskan, keberadaan SD swasta di Kabupaten Purwakarta bukan lah untuk saling bersaing, justru saling bekerja sama saling bantu dan memotivasi. "Sehingga setiap SD swasta memiliki keunggulan dan kekhasannya masing-masing," ujarnya.(add)