Kendaraan Berat Masih Beroprasi Diluar Jam Oprasional di Jalur Subang - Jalancagak, Perbup Belum Optimal ?

Kendaraan Berat Masih Beroprasi Diluar Jam Oprasional di Jalur Subang - Jalancagak
Menurutnya, jalanan di kawasan Jalancagak, khususnya di area perkebunan teh, sering kali dipenuhi dengan kerikil yang tercecer dari truk-truk yang melintas.
Kondisi ini menyebabkan jalanan menjadi licin dan sangat berisiko bagi para pengendara, terutama sepeda motor.
"Kerikil-kerikil yang berserakan di jalan sangat berbahaya, apalagi di area perkebunan teh yang jalannya berkelok dan menurun. Saya pernah melihat ada pengendara motor yang terpeleset karena licinnya jalan akibat kerikil tersebut," jelas Gema.
Keberadaan kendaraan berat di jalan-jalan utama, terutama pada jam sibuk di pagi hari, bukanlah sesuatu yang seharusnya diabaikan.
Idealnya, kendaraan-kendaraan dengan muatan besar seperti itu beroperasi di luar jam sibuk untuk menghindari kemacetan dan meminimalisir risiko kecelakaan.
Namun, kenyataannya, truk-truk ini tetap melintas di pagi hari dengan intensitas yang cukup tinggi.
Dari sisi sosial, kemacetan yang terjadi secara terus-menerus dapat menimbulkan ketegangan di antara pengguna jalan.
Tidak jarang terjadi insiden kecelakaan lalu lintas akibat padatnya kendaraan di jalanan, yang sering kali melibatkan kendaraan besar dengan kendaraan kecil seperti sepeda motor atau mobil pribadi.
Di sisi lain, keberadaan material yang tercecer di jalanan juga dapat menimbulkan konflik antara warga dengan pihak pengelola kendaraan berat, terutama jika tidak ada tindakan cepat untuk membersihkan jalanan.
Melihat situasi yang ada, masyarakat Subang tentu berharap adanya tindakan nyata dari pemerintah dan pihak terkait untuk mengatasi permasalahan ini.(hdi)