SUBANG–Memasuki hari keempat, pencarian korban bencana longsor di Desa Dayeuhkolot harus dihentikan pada Selasa (15/4/2025). Tim SAR Gabungan menghentikan proses pencarian karena faktor cuaca yang tidak mendukung.
Kepala Operasi SAR Bandung, Mochammad Adip menyampaikan, cuaca buruk yang melanda wilayah tersebut karena hujan membuat kondisi medan pencarian menjadi sangat berisiko. Hujan lebat menyebabkan area longsoran semakin labil, membahayakan keselamatan personel dan alat berat yang digunakan.
"Kami memutuskan untuk menghentikan sementara pencarian hari ini karena cuaca tidak memungkinkan. Keselamatan tim adalah prioritas utama," ujar Adip.
Korban yang masih dalam pencarian adalah Rofik (55), warga yang diduga tertimbun saat tengah memperbaiki saluran irigasi ketika longsor terjadi pada Jumat, 11 April 2025 lalu. Tebing setinggi kurang lebih 200 meter runtuh akibat hujan deras yang mengguyur daerah tersebut, membawa material tanah, batu, dan pohon besar menutupi area irigasi dan sebagian permukiman.
Tim SAR Gabungan yang terdiri dari personel Basarnas, BPBD, TNI, Polri, dan relawan, telah melakukan pencarian intensif sejak hari pertama dengan berbagai metode, mulai dari pencarian manual, penggunaan alat berat ekskavator, penyemprotan menggunakan pompa air, hingga susur sungai. Namun, hingga hari keempat, korban belum juga ditemukan.
Menurut Adip, jika cuaca memungkinkan, pencarian akan dilanjutkan kembali keesokan hari. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menyusun strategi pencarian yang lebih efektif, termasuk rencana menyusuri aliran sungai di sekitar lokasi longsor.
"Kami tetap berkomitmen melanjutkan pencarian. Semoga cuaca besok membaik dan kami bisa melanjutkan operasi dengan aman dan optimal," pungkas Adip.
Sementara itu, keluarga korban bersama warga setempat masih setia menunggu kabar di lokasi posko. Mereka berharap korban segera ditemukan dalam keadaan apapun agar proses pencarian dapat segera berakhir dan keluarga mendapat kepastian.(hdi/ysp)