PASUNDAN EKSPRES - AS siapkan paket senjata untuk Ukraina senilai ratusan juta dolar. Pemerintah Amerika Serikat sedang dalam proses mempersiapkan paket bantuan militer baru untuk Ukraina, yang diperkirakan bernilai sekitar $275 juta atau sekitar 4,4 miliar rupiah.

Paket bantuan tersebut akan mencakup berbagai jenis peralatan dan perlengkapan militer, di antaranya, Peluru artileri 155mm, Amunisi udara presisi, dan Kendaraan darat. Informasi tersebut diperoleh dari tiga pejabat Amerika Serikat yang berbicara kepada Reuters pada hari Kamis, (23/5). 

AS Siapkan Paket Senjata untuk Ukraina

Pasukan Rusia yang berbasis di Moskow telah melancarkan serangan bertubi-tubi terhadap kota Kharkiv, yang terletak di bagian timur laut Ukraina, selama beberapa bulan terakhir.

Pada tanggal 10 Mei, pasukan Rusia juga melakukan serangan darat ke wilayah-wilayah di utara sekitar Kharkiv. Serangan ini merupakan upaya Rusia untuk memperluas kendali mereka di kawasan tersebut.

Bantuan senjata senilai $275 juta yang sedang dipersiapkan oleh pemerintah Amerika Serikat untuk Ukraina, kemungkinan besar akan diumumkan secara resmi pada hari Jumat.

Bantuan senjata ini akan menggunakan mekanisme "Otoritas Penarikan Presiden" (Presidential Drawdown Authority). Mekanisme ini memberikan wewenang kepada Presiden untuk mentransfer barang dan jasa dari persediaan AS tanpa persetujuan Kongres, khususnya dalam situasi darurat atau krisis.

BACA JUGA: Tiga Negara Mengakui Status Negara Palestina, Siapa saja?

BACA JUGA: Kecelakaan Helikopter Presiden Iran! Mengapa Bell 212 Buatan AA Masih Digunakan?

Sebagai bagian dari paket bantuan keseluruhan senilai $95 miliar yang telah disahkan oleh Kongres untuk Ukraina, terdapat berbagai bentuk bantuan senilai $60,8 miliar. Hal ini termasuk dana yang berasal dari mekanisme "Otoritas Penarikan Presiden" senilai $8 miliar.

Meskipun paket bantuan militer senilai $275 juta yang akan diberikan oleh AS ke Ukraina ini terutama terdiri dari pasokan amunisi, paket tersebut juga mencakup kendaraan-kendaraan khusus yang dirancang untuk memulihkan atau memperbaiki tank-tank Ukraina yang rusak serta peralatan tempur berat lainnya di medan pertempuran.

Para analis militer memperkirakan akan ada peningkatan pesanan dari perusahaan-perusahaan pertahanan. Perusahaan-perusahaan tersebut mencakup Raytheon Technologies (RTX), Lockheed Martin, General Dynamics, dan Northrop Grumman.

Mereka diperkirakan akan menerima lebih banyak kontrak pemerintah untuk memproduksi senjata, amunisi, dan peralatan militer lainnya yang dibutuhkan untuk membantu Ukraina.

(ipa)