PASUNDAN EKSPRES- Jika membicarakan presiden Amerika Serikat yang populer, banyak nama akan muncul.
Namun, ketika berbicara tentang presiden yang paling kontroversial, Donald J. Trump pasti berada di urutan teratas.
Mengapa Trump begitu kontroversial? Alasan utamanya adalah pandangan orang terhadapnya yang sangat beragam.
Ia sering dilabeli sebagai rasis, misoginis, narsisistik, dan tidak bermoral. Trump juga terlibat dalam banyak kasus hukum yang mencuat ke publik.
Meskipun demikian, Trump memiliki pendukung yang sangat loyal dan banyak orang Amerika yang menyukainya.
Latar Belakang Donald Trump
Trump adalah seorang pengusaha eksentrik dan miliuner dengan banyak bisnis. Ia juga memiliki bakat dalam media, sering muncul di acara hiburan seperti reality show-nya sendiri, cameo di berbagai film, dan bahkan acara WWE SmackDown.
Kemampuannya dalam memanfaatkan media sosial sangat baik, menjadikannya tetap relevan di era digital.
Keputusan Trump untuk mencalonkan diri sebagai presiden awalnya tidak dianggap serius oleh publik.
Namun, langkah politiknya yang mulus di Partai Republik mengantarkannya menjadi kandidat presiden dari partai tersebut dan berhadapan dengan Hillary Clinton dari Demokrat pada pemilu 2016.
Debat Presiden 2016
Dalam debat presiden 2016, Trump memulai dengan menyerang sistem Amerika Serikat yang menurutnya rusak, sebuah pandangan yang ditentang oleh Hillary Clinton.
Trump juga menanggapi tuduhan bahwa ia tidak membayar pajak dengan mengatakan bahwa ia cerdas karena memanfaatkan celah dalam aturan perpajakan Amerika.
Pernyataan Trump ini membuat banyak orang Amerika terkejut dan mulai melihatnya sebagai pemimpin yang jujur, meskipun kontroversial.
Dukungan dari Silent Majority
Salah satu faktor kunci kemenangan Trump adalah dukungan dari "silent majority", kelompok masyarakat yang memiliki pandangan politik namun tidak menyuarakannya di ruang publik.
Trump berhasil menarik dukungan dari kelompok ini dengan pernyataan yang lugas dan tidak takut untuk berbeda pandangan dengan norma yang berlaku.
Penggunaan Media Sosial dan Cambridge Analytica
Media sosial menjadi senjata utama Trump dalam kampanye, dibantu oleh konsultan politik terkenal Cambridge Analytica.
Metode kontroversial Cambridge Analytica dalam menggunakan data pribadi dan mempolarisasi masyarakat dianggap berhasil mendukung kampanye Trump.
Trump juga sangat memahami bagaimana berbicara di depan publik dan membuat sensasi, yang semakin menambah popularitasnya.
Pemilu 2020 dan Masa Depan
Meskipun Trump kalah dalam pemilu 2020, karir politiknya tidak berakhir.
Banyak warga Amerika yang kecewa dengan pemerintahan Joe Biden dan melihat Trump sebagai alternatif yang lebih baik.
Trump diprediksi akan menang telak dalam pemilu 2024 jika tidak ada peristiwa besar yang mengubah situasi.
Donald J. Trump adalah sosok yang kontroversial namun sangat populer.
Dukungan dari silent majority, penggunaan media sosial yang efektif, dan kemampuannya dalam public speaking membuatnya tetap relevan di kancah politik Amerika.
Terlepas dari kontroversi yang melingkupinya, Trump berhasil memanfaatkan setiap peluang untuk memperkuat posisinya sebagai tokoh yang berpengaruh dalam politik Amerika Serikat.
