SUBANG-Bendung Macan yang terletak di Desa Bendungan, Kecamatan Pagaden Barat dibagun pada tahun 1959 silam. Bendung macan merupakan aset negara Kementerian PUPR.
Bendung ini merupakan salah satu dari tiga bendung yang bersumber dari aliran sungai Ciasem, dua diataranya adalah Bendung Curug Agung dan Bendung Leuwinangka baru.
Asisten Manager Operasional Markun mengatakan, saat ini Bendung Macan mengairi 10.396 hektar sawah. Untuk kapasitas debit air bendung macan pada saat banjir adalah 300 m3/det dan kapasitas debit saluran pembawa air irigasi saat ini 8 m3/det.
"Saat ini Bendung Macan mengairi sawah seluas 10.396 hektar, yang dibagi menjadi dua DI yaitu DI Macan udik dan DI Macan Hilir. Untuk DI Macan Udik seluas 2.903 hektar dan DI Macan Hilir seluas 7.493 hektar, pada saat musim kemarau/Musim Tanam Gadu DI Macan Hilir dibantu suplai air dari Saluran Tarum Timur B.Tt.42, itu meliputi delapan kecamatan," ucap Markun kepada Pasundan Ekspres, Senin (19/8).
Delapan kecamatn dimaksud antara lain Pagaden Barat, Pagaden, Cikaum, Binong, Tambakdahan, Sukasari, Ciasem dan Blanakan. "Itu sebagain ya, bukan keseluruhan wilayah kecamatan tersebut, sebagaian wilayahnya dialiri oleh Bendung Macan," sambungnya.
Kini Bendung Macan melayani 16 saluran sekunder yang masuk dalam skema jaringan irigasi DI Macan, yang diantaranya saluran sekunder Macan, saluran sekunder Cibandung, saluran sekunder Kihiang, dan lain sebagainya.
Pada tahun 2020 kemarin, Bendung Macan baru saja melakukan rehabilitasi sekunder-sekunder DI macan.
"Pada tahun 2020 kemarin, ada program Simurp yaitu rehabilitasi sekunder-sekunder DI macan, salah satunya pembuatan kantong lumpur bendung macan," tuturnya.
Perhari Senin, 19/08/2024 bendung macan mempunyai debit air yang bisa dimanfaatkan hanya 1,5 m3/det.
"Di musim kemarau saat ini debit air bendung macan berkurang, tercatat perharinya debit yang bisa dimanfaatkan di bendung macan hanya 1,5 m3/det," jelasnya.(nsa/ysp)