News

Jelang Persiapan Puncak Haji, Bus Shalawat Berhenti Beroperasi Sementara Mulai 11 Juni

Jelang Persiapan Puncak Haji, Bus Shalawat Berhenti Beroperasi Sementara Mulai 11 Juni
Operasional Bus Shalawat berhenti beroperasi sementara mulai 11 Juni. (Foto: laman resmi Kemenag)

PASUNDAN EKSPRES - PPIH Arab Saudi menyampaikan operasional bus shalawat berhenti beroperasi sementara mulai 11 Juni.

Diketahui, sejak awal kedatangan di Kota Makkah 21 Mei 2024, jemaah haji Indonesia difasilitasi Bus Shalawat selama 24 jam saat akan berangkat dari hotel ke Masjidil Haram (pergi pulang). 

Menjelang puncak haji, layanan Bus Shalawat akan berhenti beroperasi sementara, tepatnya mulai 11 Juni 2024 atau 5 Zulhijjah 1445 H, pukul 12.00 Waktu Arab Saudi (WAS).

Hal ini disampaikan oleh Wakil Kepala Pos Transportasi, Eli Muncar Taslim kepada jemaah haji Indonesia yang menggunakan bus shalawat.

Eli mengatakan, pemberhentian operasional bus shalawat tersebut disebabkan ditutupnya jalur-jalur yang biasa dilalui bus shalawat karena padatnya arus lalu lintas jelang puncak haji. 

Selain itu, penghentian ini juga bertujuan agar para jemaah bisa fokus untuk persiapan puncak haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina). 

"Jemaah dapat beristirahat penuh dan mempersiapkan diri menjalani rangkaian puncak haji," ucap Eli, dikutip dari laman resmi Kemenag, Selasa (11/6).

Adapun seluruh aktivitas jemaah pada 11 Juni 2024 hingga menjelang puncak haji dilakukan di musala hotel atau masjid di sekitar hotel.

Layanan bus shalawat akan kembali beroperasi pada 14 Zulhijjah 1445 H atau 20 Juni 2024 M pukul 00.30 WAS.

Eli menambahkan, jemaah diminta untuk menyiapkan fisik dan mental, juga menjaga kesehatan agar tidak sakit saat puncak haji. 

Hal ini karena cuaca di Makkah selalu di atas 40 derajat Celsius pada pagi hingga sore hari. 

Bahkan diperkirakan pada puncak haji, suhu udara bisa mencapai 50 derajat Celsius.

Sementara itu, pada 14 Juni 2024, jemaah haji akan berangkat ke Arafah menggunakan bus. 

Setiap jamaah haji harus memiliki smart card agar bisa menaiki bus. Sebelum naik ke bus, petugas akan memindai smart card jemaah. Setelah lengkap, pintu bus akan disegel dengan stiker.

"Segel pintu bus akan dibuka di depan maktab di Arafah. Hal ini dilakukan untuk menghindari masuknya jamaah non visa haji yang berusaha menyelundup atau diselundupkan ke bus jamaah haji reguler," pungkasnya. (inm)

Berita Terkait