Daya Tarik Montessori – Metode Pembelajaran Anak PAUD

Daya Tarik Montessori – Metode Pembelajaran Anak PAUD

Penulis: Nur Elisya, S.Pd.

(Mahasiswa Magister Pendidikan Matematika, Departemen Pendidikan Matematika FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia)

Saat ini metode pembelajaran yang diterapkan pada anak usia dini merupakan pengembangan dari teori-teori pendidikan dan perkembangan anak. Salah satu metode pembelajaran anak usia dini yang populer adalah metode Montessori. Selama beberapa tahun terakhir, metode ini cukup populer untuk diterapkan. Hal ini terlihat dari beberapa sekolah yang menggunakan nama Montessori menjadi pelengkap identitas pada lembaga pendidikannya. 

Lalu apa yang menjadi daya tarik Montessori? Mari kita mengenal lebih jauh mengenai metode Montessori dimulai dari tokoh yang mempeloporinya, prinsip dasar, tahap perkembangan anak menurut metode Montessori, serta bagaimana Implementasi dari metode ini. 

BACA JUGA: 2 Pria Peras Supir Truk Demi Miras Diamankan Polisi di Subang

Biografi Maria Montessori

Dr. Maria Montessori lahir pada 31 Agustus 1870, di Chiaravalle, kota bukit dengan pemandangan Laut Adriatik, di Provinsi Ancona di Italia. Maria Montessori, seorang dokter perempuan pertama di Italia pada akhir 1800-an. Beliau bekerja di sebuah klinik di Roma untuk merawat orang tua dan anak-anaknya yang tergolong berpenghasilan rendah. Selain merawat kesehatan pasien, dia juga memperhatikan pendidikan anak-anak di sana. Maria Montessori mengamati anak-anak yang menderita gangguan emosional dan mental yang indranya tidak terstimulasi dengan baik. Lalu beliau menerapkan pengamatan ilmiah dan subjektif dari pelatihan medis yang telah ia pelajari tentang bagaimana caranya menarik minat anak-anak hingga memahami cara belajar serta bagaimana beliau bisa memfasilitasi pembelajaran mereka. Berikutnya beliau membangun sebuah sekolah untuk merawat anak-anak kecil yang ditinggal bekerja orang tuanya di area permukiran kumuh, yang disebut Casa Dei Bambini. Dan sejak saat itu, metode pendidikan montessori menyebar ke seluruh dunia hingga Indonesia. 

Prinsip Montessori

Dari pandangan Montessori terhadap anak, berikut prinsip Montessori dalam pengajarannya yaitu; (a) Menghargai anak (Respect for the Child). (b) praktik kehidupan sehari-hari (Practical Life). (c) motorik anak (Periode Sensori). (d) Mempersiapkan Lingkungan (Prepared Environtment). (e) Belajar sendiri (Inner directed learning). 

BACA JUGA: Ular Sanca Sepanjang 3 Meter Menutup Saluran Air Warga di Dangdeur, Damkar Gercep Evakuasi

a) Menghargai Anak (Respect for the Child): Prinsip ini menekankan penghargaan terhadap keunikan dan potensi setiap anak. Guru dan lingkungan harus menghormati anak sebagai individu yang memiliki hak untuk belajar dan berkembang.

b) Praktik Kehidupan Sehari-hari (Practical Life): Fokus pada keterampilan sehari-hari seperti merapikan, membersihkan, dan mengatur. Aktivitas ini membantu anak mengembangkan kemandirian, konsentrasi, dan koordinasi motorik.

c) Motorik Anak (Periode Sensori): Periode sensori adalah saat anak sensitif terhadap rangsangan indera. Aktivitas sensori membantu perkembangan otak dan keterampilan motorik.

d) Mempersiapkan Lingkungan (Prepared Environment): Lingkungan harus disusun dengan cermat untuk merangsang kreativitas dan memfasilitasi eksplorasi anak-anak. Bahan-bahan yang menjadi material pembelajaran harus bisa diakses dengan mudah serta materi pembelajaran disusun dengan cermat agar sesuai dengan minat dan perkembangan anak.

e) Belajar Sendiri (Inner Directed Learning): Anak-anak diberikan kebebasan untuk memilih kegiatan yang diminati dan belajar pada kecepatan mereka sendiri. Batasan-batasan yang ada membantu mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri dan lingkungan.

 

Tahap-tahap penting perkembangan anak  Maria Montessori, 

Adapun tahap-tahap penting perkembangan anak yang menjadi esensi penting dalam prinsip pengajaran Montessori yaitu:


Berita Terkini