PURWAKARTA-Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Purwakarta Norman Nugraha menegaskan, Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta ingin memastikan kelancaran pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hal ini disampaikan Norman saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) yang melibatkan berbagai pihak terkait di Aula Janaka, Kompleks Sekretariat Daerah Purwakarta, Senin (20/1).
Seperti diketahui, program MBG di Kabupaten Purwakarta telah berjalan sejak Senin (6/1) lalu. Adapun rakor ini digelar Sebagai upaya memastikan program MBG berjalan sesuai rencana.
"Alokasi anggaran MBG yang disimpan di Dinas Pendidikan menjadi salah satu fokus pembahasan. Ini sesuai dengan aturan dari Kemendagri," kata Norman kepada wartawan usai rakor.
Norman menyebutkan, program MBG di Purwakarta telah diluncurkan pada awal Januari 2025 di bawah koordinasi Kodim 0619/Purwakarta dan Yayasan Al-Muhajirin. "Program ini mencakup 10 sekolah dan melibatkan sekitar 165.140 siswa SD dan SMP di Purwakarta sebagai penerima manfaat," ujar Norman.
Guna memaksimalkan pengelolaan program ini, berbagai model pengelolaan yang disusun oleh Badan Gizi Nasional (BGN) juga dibahas dalam rakor. Di antaranya, seperti pengelolaan secara swakelola, kerja sama dengan institusi lain, kerja sama dengan pihak ketiga, serta model hibrid yang akan diterapkan di Purwakarta.
Ia menyebutkan, pentingnya koordinasi antarperangkat daerah juga ditekankan. "Untuk Dinas Pangan dan Pertanian, kami meminta persiapan pekarangan pangan bergizi yang akan menjadi bahan utama MBG serta uji kualitas bahan makanan," ucap Norman.
Dinas Perikanan dan Peternakan, sambungnya, akan fokus pada penyediaan bahan makanan seperti telur, ayam, dan ikan.
Selanjutnya, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian diminta untuk mengkoordinasikan potensi pengusaha UMKM di Purwakarta, terutama dalam pengolahan ikan sebagai opsi menu MBG.
"Kami ingin memastikan pasokan bahan pangan stabil dan tidak terjadi kelangkaan yang bisa mempengaruhi harga," ujarnya.
Ia mengatakan, Dinas Kesehatan juga berperan penting dalam program ini, terutama dalam melakukan uji gizi dan evaluasi terhadap menu MBG.
Sementara itu, kata dia, Badan Keuangan dan Aset Daerah Purwakarta masih menunggu petunjuk teknis terkait apakah anggaran MBG hanya untuk pembelian makanan atau juga mencakup biaya untuk juru masak dan akomodasi lainnya.
Diketahui, rakor tersebut juga dihadiri oleh Wakil Bupati Purwakarta terpilih, Abang Ijo Hapidin, yang turut memberikan dukungan penuh terhadap kelancaran pelaksanaan program MBG.
Abang Ijo menekankan pentingnya melibatkan petani lokal dalam mendukung kelancaran program tersebut.
“Persiapan adalah kunci, karenanya harus dipastikan ketersediaan bahan pangan bergizi seperti ikan, sayuran, dan bahan makanan lainnya dari petani dan produsen lokal," ucapnya.
Abang Ijo juga menegaskan, program ini bukan hanya untuk menyukseskan gizi siswa, tetapi juga menjadi solusi ekonomi bagi petani di Purwakarta.
Abang Ijo, yang memiliki latar belakang di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan, menyebutkan, dalam pelaksanaan program MBG, pemerintah daerah harus memprioritaskan pengadaan bahan pangan dari petani dan pengusaha lokal.
"Jika bisa, hasil bumi dari petani kita yang harus diutamakan untuk dipasok ke dapur-dapur MBG. Ini akan mendukung kesejahteraan petani lokal, yang nantinya akan ikut memberikan dampak positif pada perekonomian Purwakarta," ucapnya.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya menjaga kestabilan pasokan pangan, terutama ikan yang menjadi salah satu menu utama dalam program MBG.
"Purwakarta kaya akan sumber daya alam, khususnya ikan, jadi kita pastikan pasokan ikan untuk program ini tidak terhambat. Bahkan, kami berharap Purwakarta bisa menjadi percontohan atau bahkan distributor pangan untuk daerah lain," kata Abang Ijo.
Terkait dengan pelaksanaan program MBG, Abang Ijo mengungkapkan bahwa saat ini ada dua dapur percobaan yang sudah berjalan, dengan rencana lebih banyak lagi dapur yang akan dibangun.
"Tahun ini, kami menargetkan sekitar 55 dapur akan siap beroperasi. Kami sedang memastikan semuanya berjalan lancar sesuai dengan persiapan yang matang,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Purwakarta juga terus memantau teknis pelaksanaan program ini, yang masih dalam tahap percobaan.
“Meski program ini masih tahap uji coba, harapan kami manfaatnya bisa segera dirasakan oleh masyarakat, terutama para siswa dan petani yang terlibat,” ucap Abang Ijo.(add)