PURWAKARTA-Wakil Direktur Lalulintas (Wadirlantas) Polda Jabar AKBP Edwin Affandi menyebutkan, pihaknya akan melaksanakan pengaturan di dua titik strategis guna mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas pada Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) di Ruas Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali).
Untuk titik pertama, sambungnya, terletak di area KM 100 hingga KM 132, yang diperkirakan akan mengalami kepadatan tinggi pada saat puncak arus mudik.
"Selain ada penyempitan jalan, di titik pertama ini ada rest area yang berpotensi terjadinya kepadatan arus lalu lintas," kata Edwin kepada wartawan saat melakukan survei Ruas Jalan Tol Jakarta - Cikampek (Japek), Ahad (8/12).
Sementara untuk titik kedua, kata Edwin, mencakup area KM 169. "Fokus kami di lokasi ini untuk mengantisipasi kemacetan akibat persimpangan dan pertemuan kendaraan dari arah Bandung dan Jakarta," ujarnya.
Adapun langkah-langkah pengamanan dan kelancaran lalu lintas, pihaknya akan melibatkan penambahan personel dari Direktorat Lalulintas (Ditlantas) Polda Jabar, khususnya di pintu-pintu masuk dan keluar tol.
"Mereka tidak hanya akan memantau kelancaran arus lalu lintas, tetapi juga mengatasi masalah terkait kendaraan yang mogok atau mengalami kerusakan di jalur kontra truk," ucap Edwin.
Ia mengatakan, keberadaan mobil derek akan dioptimalkan untuk segera mengevakuasi kendaraan yang menghalangi kelancaran arus lalu lintas.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan di Rest Area KM 130 dan KM 166, serta meningkatkan keselamatan dan kenyamanan bagi para pemudik yang melintas di sepanjang jalur tersebut.
Diketahui sebelumnya, Kepala Korps Lalulintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan menyampaikan, prediksi tahun ini ada peningkatan mobilitas kendaraan sekitar 2,8 persen dari tahun lalu.
"Hasil survei pergerakan masyarakat Indonesia di musim libur Nataru 2024 ada peningkatan 2,8 persen, yakni dari 107 juta di tahun lalu menjadi kurang lebih 110 juta di tahun ini," kata Aan belum lama ini.
Oleh karena itu, kata dia, untuk mewujudkan keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas, harus ada intervensi, termasuk melakukan penambahan kapasitas lajur, salah satunya dengan melakukan pembatasan angkutan barang sumbu tiga ke atas.
"Di Cipali juga sudah diantisipasi untuk melakukan contraflow untuk menghindari perlambatan di sejumlah titik," ujar Aan.(add)