SUBANG-Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Subang yang baru, Nanank Syamsudin yang baru saja menjabat sebagai Kalapas baru mengungkapkan komitmennya untuk menghadapi tantangan baru dalam mengimplementasikan kebijakan di Lapas Subang.
Berasal dari latar belakang pembuatan kebijakan di Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Nanank menyadari adanya kesenjangan yang mungkin muncul dalam proses implementasi di lapangan. "Ini adalah hal baru bagi saya dalam proses mengimplementasikan kebijakan karena selama ini saya bergelut di bidang pembuatan kebijakan di Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Tentunya ini menjadi tantangan baru untuk saya," ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya upaya kolaboratif dalam mengatasi berbagai tantangan yang mungkin muncul. "Kami tadi sudah memetakan perlunya upaya kolaboratif, di mana kita harus mendasari kepada pentahelix, tentunya ada stakeholder yang berperan salah satunya media yang bagian dari kontrol sosial dalam proses pelaksanaan implementasi kebijakan di Lapas Subang," terangnya.
Nanank juga menyoroti potensi besar yang dimiliki Lapas Subang dalam bidang ketahanan pangan. Dengan lahan yang luas dan beragam sektor pertanian, peternakan, serta perikanan, Lapas Subang diharapkan dapat menjadi lumbung pangan yang signifikan. "Saya melihat pertama kali ke Subang, saya terbayang daerah ini adalah lumbung pangan. Tentunya ini adalah kantong pangan yang potensial kita kembangkan," jelasnya.
Sebagai langkah awal, Nanank telah melakukan pemetaan terhadap beberapa permasalahan yang ada di Lapas Subang. "Kami sudah melakukan pemetaan terhadap beberapa permasalahan yang ada di Lapas. Orientasi kita bukan hanya ke dalam, tapi juga kepada stakeholder, para pelanggan penikmat layanan kita yang dalam hal ini adalah warga binaan juga keluarganya. Kita akan lakukan pembenahan mulai tahap demi tahap dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik di Lapas Subang," tutup Nanank.
Dengan langkah-langkah strategis tersebut, Nanank berharap, Lapas Subang akan mengalami peningkatan kualitas layanan sekaligus berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.(cdp/sep)
