Putih Sari Kampanyekan Germas dan Bangga Kencana di Purwakarta

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Putih Sari saat melakukan sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dengan tema “Pembuatan dan Penggunaan Jamu yang Aman, Bermutu, dan Bermanfaat” di Desa Ciherang. (Adam Sumarto/Pasundan Ekspres)
PURWAKARTA-Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Putih Sari, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), menggelar kegiatan edukasi bertajuk “Pembuatan dan Penggunaan Jamu yang Aman, Bermutu, dan Bermanfaat” di Desa Ciherang, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, Kamis (7/8/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pemanfaatan jamu tradisional secara tepat sebagai bagian dari upaya menjaga dan meningkatkan kesehatan, sekaligus mengedukasi tentang bahaya rokok bagi kesehatan masyarakat.
Edukasi tersebut diikuti ratusan peserta dari empat kecamatan, yakni Pasawahan, Pondoksalam, Kiarapedes, dan Wanayasa.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut sejumlah tokoh penting, di antaranya Anggota DPRD Kabupaten Purwakarta Said Ali Azmi, Camat Pasawahan, Kepala Desa Ciherang, serta narasumber dari berbagai instansi kesehatan.
BACA JUGA: Kekurangan Armada, DPRD Purwakarta Desak Pemkab Segera Tambah Mobil Damkar
Narasumber yang hadir berasal dari Direktorat Produksi dan Distribusi Farmasi, Direktorat Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Kemenkes RI Staf Bidang Farmasi dan Alat Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Mega Purnamasari serta Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta Ano Nugraha.
Dalam sambutannya, Putih Sari menegaskan pentingnya peran jamu sebagai warisan budaya bangsa yang bisa dimanfaatkan secara luas untuk menunjang kesehatan masyarakat, dengan catatan tetap memperhatikan standar keamanan dan khasiatnya.
“Kegiatan ini bukan hanya mengedukasi tentang cara membuat dan menggunakan jamu secara aman, tapi juga mengajak masyarakat untuk menjauhi rokok demi meningkatkan kualitas hidup. Jamu adalah bagian dari kearifan lokal yang perlu dilestarikan dan dimanfaatkan secara ilmiah,” kata Putih Sari.
Sementara itu, Ano Nugraha menjelaskan bahwa jamu merupakan bentuk perlindungan kesehatan tradisional yang memiliki manfaat preventif jika digunakan secara tepat.
BACA JUGA: BPS Purwakarta: Sensus Ekonomi Penting untuk Menyusun Kebijakan, Geladi Bersih SE2026
“Bahan-bahan herbal seperti jahe, kunyit, sereh, temulawak, dan kayu manis memiliki khasiat yang telah terbukti secara turun-temurun. Edukasi ini diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk memproduksi dan mengonsumsi jamu dengan pengetahuan yang benar,” ujarnya.
Kegiatan edukatif ini diapresiasi oleh masyarakat setempat karena dinilai memberikan wawasan praktis serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan secara alami.
Putih Sari menyampaikan harapannya agar program serupa terus dilaksanakan di berbagai daerah, sehingga masyarakat Indonesia bisa lebih mandiri dalam menjaga kesehatan dan semakin memahami pentingnya gaya hidup sehat tanpa rokok.
“Kami berharap edukasi ini menjadi langkah awal membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya pengobatan tradisional yang aman dan upaya pencegahan penyakit sejak dini melalui pola hidup sehat,” ucapnya.
Selanjutnya, di hari yang sama, di Aula Desa Cibening, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, Putih Sari mengajak masyarakat setempat menyukseskan program Keluarga Bencana (KB) melalui sosialisasi Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana atau Bangga Kencana.
"KB ini tak melulu soal alat kontrasepsi tapi merencanakan membangun keluarga. Karenanya usia yang direkomendasikan untuk perempuan adalah 21 tahun dan laki-laki berusia 25 tahun," katanya.
Dengan demikian, sambungnya, membangun keluarga jadi lebih terencana. Mental pasutri juga sudah matang. "Dengan membangun keluarga yang sehat juga dapat menghindari potensi bayi lahir stunting," ujar Putih Sari.(add)