Finansial

Zimbabwe Kenalkan Mata Uang Baru untuk Menstabilkan Ekonomi.

Zimbabwe Kenalkan Mata Uang Baru untuk Menstabilkan Ekonomi.
Zimbabwe Kenalkan Mata Uang Baru untuk Menstabilkan Ekonomi.

PASUNDAN EKSPRES- Zimbabwe telah mengambil langkah berani untuk mengatasi krisis ekonominya yang berlarut-larut dengan mengganti mata uang nasional yang semakin tak berharga dengan yang baru.

Langkah ini diambil untuk mengembalikan stabilitas ekonomi yang terpuruk selama bertahun-tahun. Bank Sentral Zimbabwe memperkenalkan mata uang baru yang diberi nama "Zik," singkatan dari Zimbabwe Gold.

Gubernur Bank Sentral Zimbabwe, John Musaya Vanhu, menyatakan bahwa Zik akan menggantikan dolar Zimbabwe yang nilai tukarnya terkoreksi hingga 75% sejak awal tahun ini.

Pelemahan nilai tukar ini telah memicu inflasi mencapai 55% pada bulan Maret lalu. Upaya terus dilakukan untuk memastikan agar mata uang lokal Zimbabwe tidak mengalami kejatuhan lebih lanjut.

Bank Sentral Zimbabwe mengklaim bahwa Zik lebih terstruktur karena nilainya akan dikaitkan dengan emas dan valuasinya akan ditentukan oleh nilai tukar mata uang asing serta harga emas di pasar internasional.

Hal ini diharapkan dapat membawa kestabilan ekonomi yang lebih baik. Rencananya, Zik akan beredar di Zimbabwe bersamaan dengan mata uang asing lainnya, terutama dolar AS yang saat ini menyumbang sekitar 85% dari total transaksi di negara tersebut.

Vanhu menegaskan bahwa bank-bank harus segera menukar dolar Zimbabwe dengan Zik, sementara masyarakat diberi waktu 21 hari untuk menukarkan mata uang lama dengan yang baru.

Pemerintah berkomitmen untuk memastikan bahwa sirkulasi mata uang baru akan dijaga dengan ketat, dengan menyesuaikan nilai tukarnya dengan ekuivalen nilai logam mulia dan mata uang lainnya yang disimpan di bank sentral.

Langkah ini diambil untuk mencegah terjadinya penurunan nilai seperti yang dialami oleh dolar Zimbabwe sebelumnya.

Diharapkan dengan pengenalan mata uang baru ini, Zimbabwe dapat mengatasi krisis ekonominya dan memulai langkah baru menuju pemulihan ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan.

Berita Terkait