Internasional

Jelang Pelantikan Donald Trump: ini Dia Kebijakan-kebijakan Luar Biasa untuk Amerika Serikat

Jelang Pelantikan Donald Trump: ini Dia Kebijakan-kebijakan Luar Biasa untuk Amerika Serikat
Jelang Pelantikan Donald Trump: ini Dia Kebijakan-kebijakan Luar Biasa untuk Amerika Serikat (Image From: CNN)

PASUNDAN EKSPRES - Donald Trump, presiden terpilih Amerika Serikat akan resmi dilantik pada Senin (20/1), dalam sebuah acara yang diadakan di dalam Gedung Capitol pukul 12 siang waktu setempat atau pukul 12 malam di hari Selasa, (21/1) waktu Indonesia. 

Dalam rapat menjelang pelantikan yang bertajuk "Make America Great Again Victroy Rally", yang dihadari oleh ribuan pendukungnya, Trump memberikan sebuah gambaran tentang bagaimana ia akan melaksanakan tugas empat tahun ke depan bersama pemerintahannya. 

Jelang Pelantikan Donald Trump: Siap Laksanakan Janji-janji Besarnya

Trump berjanji akan bertindak secara sepihak dalam berbagai isu dengan memanfaatkan posisinya sebagai presiden, seperti meluncurkan operasi deportasi massal dan mencabut sejumlah regulasi lingkungan. 

"Saya akan bertindak dengan kecepatan dan kekuatan bersejarah untuk menyelesaikan setiap krisis yang dihadapi negara kita," ujarnya kepada massa yang bersorak, dikutip BBC News, Senin (20/1). 

Trump menyebutkan kemenangannya saat ini sebagai "gerakan politik terbesar dalam sejarah Amerika."

"Besok saya akan membatalkan setiap perintah eksekutif radikal dan bodoh dari pemerintahan Biden dalam hitungan jam," janjinya.

Pidatonya yang dipenuhi dengan janji besar ini, mengingatkan pada gaya kampanyenya sejak pertama kali mencalonkan diri pada 2016. 

Trump mengungkapkan rencananya untuk meningkatkan teknologi kecerdasan buatan atau AI (artificial intelligence), membentuk lembaga bernama Department of Government Efficiency (DOGE), membuka arsip yang berkaitan dengan pembunuhan presiden sebelumnya, mengarahkan militer untuk menciptakan sistem pertahanan rudal Iron Dome, serta menghapus kebijakan keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) dari militer.

Selain itu, ia juga berjanji untuk menangani imigrasi ilegal dengan menjalankan operasi deportasi terbesar dalam sejarah. Operasi untuk menahan dan mendeportasi migran yang tinggal di Amerika Serikat tanpa izin akan dimulai pada hari pertama pemerintahan Donald Trump.

Namun, para ahli menegaskan bahwa rencana ini akan menghadapi masalah karena berpotensi menelan biaya puluhan hingga ratusan miliar dolar.

Selain itu, Trump berkomitmen untuk mengatasi kejahatan di kota-kota besar Amerika, menghapus kebijakan progresif di pemerintahan, dan melarang partisipasi atlet transgender dalam olahraga di AS.

Menurut sumber yang terlibat dalam perencanaan, Trump akan menandatangani lebih dari 200 tindakan eksekutif pada hari pertamanya menjabat. Tindakan eksekutif sendiri merupakan perintah remi yang dikeluarkan oleh presiden AS untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan yang menjadi prioritas utamanya.

Fokus utama kebijakan tersebut adalah keamanan perbatasan, termasuk menetapkan kartel narkoba sebagai "organisasi teroris asing". Kebijakan tersebut menjadi langkah hukum yang memungkinkan pemerintah AS mengambil tindakan tegas terhadap kartel narkoba, termasuk dengan pembekuan aset mereka, dan pelarangan akses ke sistem keuangan AS.

Trump juga ingin mengembalikan kebijakan yang mewajibkan pencari suaka (non-Meksiko) untuk menunggu di Meksiko selama proses hukum imigrasi mereka di AS berlangsung. Kebijakan ini sebelumnya diterapkan dalam pemerintahan Trump, tetapi kemudian dihentikan selama pemerintahan Biden.

Karena cuaca dingin ekstrem, upacara pelantikan yang awalnya direncanakan di luar ruangan dipindahkan ke dalam rotunda Gedung Capitol. Sekitar 25.000 personel keamanan akan dikerahkan untuk memastikan keamanan acara.

(ipa)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua