Internasional

Paus Fransiskus Serukan Negosiasi Konflik di Dunia, Terutama Rusia-Ukraina dan Israel-Gaza!

Paus Fransiskus Serukan Negosiasi Konflik di Dunia, Terutama Rusia-Ukraina dan Israel-Gaza!
Paus Fransiskus Serukan Negosiasi Konflik di Dunia, Terutama Rusia-Ukraina dan Israel-Gaza! (Image From: RNZ)

PASUNDAN EKSPRES - Paus Fransiskus serukan negosiasi konflik Ukraina dan Rusia. Paus Fransiskus kembali menyerukan negosiasi damai untuk mengakhiri perang yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022.

Dalam pesan Natal pada Hari Raya Natal, Paus menekankan pentingnya keberanian untuk membuka pintu negosiasi demi mencapai perdamaian yang adil dan abadi antara kedua pihak.

Paus Fransiskus Serukan Negosiasi Konflik di Dunia 

Pernyataan ini disampaikan di tengah serangan besar Rusia terhadap fasilitas energi Ukraina pada hari yang sama, di mana menurut pihak Ukraina melibatkan setidaknya 184 rudal dan drone.

Sebelumnya, Ukraina sempat menolak ajakan Paus untuk melakukan negosiasi dan “mengibarkan bendera putih” sebagai tanda keberanian untuk mengakhiri perang.

Berbicara kepada ribuan orang yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, Paus menyampaikan harapannya terhadap perang Ukraina dan Rusia.

Ia juga mengajak semua individu dan bangsa untuk terus berharap dan berupaya mengatasi perpecahan dan mengakhiri kekerasan. 

Selain konflik di Ukraina, Paus Fransiskus menyerukan untuk gencatan senjata di Gaza dan pembebasan para sandera yang ditahan.

Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap situasi kemanusiaan yang sangat parah di wilayah tersebut, khususnya bagi komunitas Kristen di Gaza.

“Saya memikirkan komunitas Kristen di Israel dan Palestina, terutama di Gaza, di mana situasi kemanusiaan sangat memprihatinkan,” ujar Paus, dikutip BBC, Kamis (26/12). 

Paus Fransiskus juga menyoroti komunitas Kristen di Lebanon dan Suriah, yang mengalami penurunan drastis akibat konflik berkepanjangan.

Di Suriah, pemberontak baru-baru ini menggulingkan Presiden Bashar al-Assad setelah 24 tahun berkuasa. Populasi Kristen di negara itu mencapai sekitar 1,5 juta, kini dilaporkan hanya tersisa sebagian kecil.

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua