PASUNDAN EKSPRES- Baru-baru ini, ramai banget pembahasan soal tunjangan rumah buat anggota DPR yang katanya bakal dapat 30 sampai 50 juta per bulan.
Tunjangan ini kabarnya bakal jadi pengganti rumah dinas yang dianggap nggak layak huni lagi.
Alasan utamanya? Rumah dinas tersebut katanya penuh rayap, sering bocor, dan banyak tikusnya. Hmm, masa sih?
Kalau kita perhatikan, rumah dinas DPR di Kalibata memang udah lama dipakai, dan mungkin butuh renovasi.
Tapi daripada ninggalin rumah yang katanya "nggak layak", mungkin solusinya lebih simpel.
Kayak panggil pengendalian hama atau tukang benerin plafon. Nggak perlu langsung ditinggal gitu dong!
Sebagai gantinya, anggota DPR malah bakal dapet tunjangan rumah hingga 50 juta per bulan.
Kalau dihitung-hitung, ada lebih dari 500 anggota DPR yang bakal dapat tunjangan ini selama masa jabatan 5 tahun mereka. Totalnya bisa mencapai lebih dari 1 triliun rupiah! Gila kan?
Nah, yang jadi pertanyaan, apakah dana sebesar itu lebih baik dialokasikan untuk memperbaiki sektor lain, seperti pendidikan?
Mengingat kualitas pendidikan kita selama 10 tahun terakhir ini justru mengalami penurunan.
Masih banyak murid yang kesulitan baca dan kondisi sekolah yang memprihatinkan.
Kalau dana sebesar itu digunakan buat bangun fasilitas pendidikan, mungkin masa depan anak-anak Indonesia bisa lebih cerah.
Jadi, mana yang lebih penting? Tunjangan rumah buat anggota DPR atau kemajuan pendidikan Indonesia?