Mengapa Anak Muda Jarang Ingin Menjadi Petani?

Mengapa Anak Muda Jarang Ingin Menjadi Petani?

Mengapa Anak Muda Jarang Ingin Menjadi Petani?

Baru-baru ini, ada rencana proyek 1 juta hektar sawah di Kalimantan Tengah untuk menanam padi hibrida dari Cina.

Proyek ini bisa membuka banyak lapangan kerja di sektor pertanian. Indonesia meminta bantuan Cina untuk mentransfer teknologi pertanian mereka yang berhasil dalam swasembada beras.

Tantangan dan Peluang

Menurut D. Andrea Santosa dari Institut Pertanian Bogor, proyek ini membutuhkan setidaknya 500.000 petani jika setiap petani mengelola 2 hektar lahan. Saat ini, jumlah petani di Indonesia terus menurun, dan regenerasi petani berjalan lambat.

Solusi untuk Menarik Minat Anak Muda

Pendidikan dan Pelatihan

Memberikan pelatihan teknis dan manajerial kepada generasi muda tentang pertanian modern.

Dukungan Finansial

Mempermudah akses modal bagi petani muda melalui pinjaman berbunga rendah atau bantuan modal usaha.

Insentif dan Perlindungan

Memberikan subsidi, asuransi pertanian, dan jaminan harga produk agar profesi ini lebih menarik.

Untuk mengatasi masalah minimnya minat anak muda menjadi petani, diperlukan pendekatan yang menyeluruh.

Proyek 1 juta hektar sawah di Kalimantan Tengah bisa menjadi langkah awal yang baik, tetapi keberhasilannya bergantung pada bagaimana kita menarik generasi muda ke sektor pertanian.

Tantangan ini memerlukan partisipasi dari pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Mari kita berdiskusi dan mencari solusi bersama untuk masa depan pertanian Indonesia yang lebih baik.


Berita Terkini