News

Selama Tiga Tahun Terakhir, Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten Subang Menurun

pengangguran di subang
URUS TENAGA KERJA: Kepala Disnakertrans Subang Yeni Nuraeni, S.Sos., M.AP saat berdiskusi dengan siswa BLK-LN Alis Jaya. Dia bersyukur terjadi penurunan tingkat pengangguran terbuka. MUHAMMAD FAISHAL/PASUNDAN EKSPRES

SUBANG-Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Subang mengalami penurunan pada tiga tahun terakhir. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Subang Yeni Nuraeni, S.Sos., M.AP bersyukur terjadi penurunan TPT, meskipun menurutnya angka PHK juga cukup besar. 

"Alhamdulillah dalam tiga tahun terakhir terdapat penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), meskipun tingkat PHK juga cukup besar terutama di tahun 2022," ucapnya kepada Pasundan Ekspres.

Menurut BPS Kabupaten Subang tercatat pada tahun 2021 TPT di Subang berada di angka 9,77 persen, kemudian turun di angka 7,77 persen pada tahun 2022, dan terus turun di tahun 2023 di angka 7,65 persen. 

Yeni mengatakan, penurunan tersebut merupakan berkat beberapa upaya dari Disnakertrans lewat beberapa strategi untuk menciptakan kondusifitas industrial antara buruh, perusahaan, dan pemerintah. 

"Memang kita melakukan beberapa strategi dengan menciptakan kondusifitas hubungan industrial, sehingga investor menjadi tertarik. Upah kita masih kompetitif jika dibandingkan dengan tetangga kita seperti Purwakarta dan Karawang, sehingga kondusifitas hubungan industrial yang kondusif baik dari buruh, perusahaan, maupun pemerintah menjadi daya tarik investor," ucapnya. 

Yeni mengatakan, Disnakertrans juga melakukan pelatihan vokasi berbasis penempatan, serta pelatihan wirausaha mandiri. 

"Dari kondusifitas hubungan industrial ini kita juga bergerak untuk melakukan pelatihan vokasi yang berbasis penempatan. Selain itu, kita juga melakukan pelatihan wirausaha mandiri, sehingga meskipun nilai TPT kita terdapat penurunan yang tidak besar, tetapi mengalami penurunan setiap tahunnya di tiga tahun terakhir ini," ucapnya. 

Selain itu, Disnakertrans juga melakukan efektivitas fungsi BKK di sekolah dengan melakukan pembinaan dan menggelar Job Fair. 

"Kita juga melakukan pelatihan terhadap Bursa Kerja Khusus (BKK), bahwa kurikulum yang ada di sekolah mereka juga harus mengikuti sesuai dengan kebutuhan industri dan bukan sebaliknya. Ditambah lagi kita juga menggelar Job Fair di SMA/SMK dan kita menghubungkan dengan perusahaan-perusahaan pada saat itu," ucapnya. 

Job Fair tersebut telah digelar di beberapa daerah di Subang seperti Dawuan, Cisalak, Ciasem, Purwadadi, Pusakajaya, dan lain sebagainya. Ia mengatakan dalam satu kali job fair dapat menjaring sekitar 1500 tenaga kerja. 

Adapun upaya lainnya yang dilakukan oleh Disnakertrans adalah mendorong penempatan kerja ke luar negeri terutama bagi korban PHK. Sehingga masyarakat memiliki kesempatan lainnya untuk mendapatkan pekerjaan. 

"Kita juga berusaha untuk mendorong penempatan tenaga kerja kita ke luar negeri. Jadi anak-anak yang ter-PHK ini rata-rata memilih untuk menjadi pekerja migran," ucapnya. 

Yeni mengungkapkan, pada tahun 2023 berdasarkan data dari BP2MI bahwa tenaga kerja yang bekerja dari Kabupaten Subang ke luar negeri baik sektor formal maupun informal kurang lebih sekitar 6000 tenaga kerja. 

Pada tahun ini, Ia berharap TPT di Kabupaten Subang dapat terus menurun. Dirinya menargetkan bisa turun paling tidak di angka 7 persen. 

"Pada tahun 2024 ini Insya Allah kita berusaha untuk terus menurunkan angka TPT ini. Tahun lalu kita diangka 7,65 persen, mudah-mudahan kita bisa turun lagi paling tidak di angka 7 persen," ucapnya.(fsh/ysp) 

 

Angka Tingkat Pengangguran Terbuka di Subang

2021  : 9,77 persen

2022         : 7,77 persen 

2023  : 7,65 persen

2024         : 7,00 persen (target)

Berita Terkait