Pola Asuh Orang Tua untuk Menciptakan Kepercayaan Diri Anak Berdasarkan Teori Psikososial Erik Erikson

Pada tahap ini, anak akan belajar merencanakan dan melakukan suatu tindakan, sehingga harapannya anak akan memiliki tujuan dalam hidupnya. Namun, jika anak gagal dalam tahap ini, maka mereka akan takut mengambil inisiatif atau membuat keputusan karena takut salah.
Masa Usia Sekolah: Industry vs Inferiority (usia 6-12 tahun)
Pada tahap ini, anak akan belajar memperoleh kesenangan dan kepuasan ketika menyelesaikan tugas-tugasnya, khususnya tugas sekolah. Keberhasilan pada tahap ini akan membuat anak mampu memecahkan masalah dan bangga akan prestasi yang diperolehnya. Namun, kegagalan pada tahap ini akan membuat anak merasa inferior.
Masa Remaja: Identity vs Role Confusion (usia 12-18 tahun)
Pada tahap ini, anak akan mencari identitas dan jati diri mereka. Kegagalan dalam mencari jati diri akan menimbulkan krisis identitas diri di kemudian hari.
Masa Dewasa Muda: Intimacy vs Isolation (usia 19-30 tahun)
Pada tahap ini, individu akan belajar berinteraksi dengan orang lain secara lebih mendalam. Keberhasilan pada tahap ini akan membentuk cinta, sedangkan kegagalan di tahap ini akan menciptakan rasa kesepian.
Masa Dewasa: Generativity vs Stagnation (usia 31-60 tahun)
Pada tahap ini, individu akan fokus pada kontribusinya untuk dunia, khususnya untuk keberlangsungan generasi penerusnya. Keberhasilan pada tahap ini akan memupuk rasa perhatian. Sedangkan kegagalan pada tahap ini akan menciptakan perasaan bahwa hidup ini tidak berharga, sehingga menjadi tidak produktif lagi.
Masa Usia Lanjut: Ego Integrity vs Despair (usia 61-akhir tahun)
Pada tahap ini, individu akan mengingat kembali masa lalunya. Jika refleksi ke masa lalunya dianggap menyenangkan, maka individu akan menghadapi masa tua dengan perasaan bangga. Tapi jika refleksi ke masa lalunya dianggap tidak menyenangkan, maka akan timbul penyesalan bahkan rasa putus asa.
Pola Asuh Orang Tua Berdasarkan Teori Psikososial Erik Erikson
Berdasarkan 8 tahap perkembangan manusia yang dikemukakan oleh Erik Erikson, tulisan ini akan difokuskan pada pola asuh orang tua sampai anak berusia 18 tahun. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua dalam menerapkan pola asuh yang baik terhadap anak berdasarkan teori psikososial Erik Erikson:
Masa Bayi (usia 0-1 tahun)
Pada tahap ini, orang tua diharapkan bisa memberikan kualitas pengasuhan yang baik, contohnya dengan menyediakan lingkungan yang ramah dan menyenangkan. Anak yang mendapatkan kualitas pengasuhan yang baik akan menjadi pribadi yang penuh percaya diri, memiliki harapan, selalu optimis, tahu di mana lingkungan yang tepat baginya, dan bisa mempercayai orang lain. Sebaliknya, jika anak tidak mendapatkan kualitas pengasuhan yang baik, maka anak akan mudah frustasi, tidak percaya diri, pemarah, mudah membenci, pesimis, dan mudah depresi.
Masa Kanak-kanak (usia 1-3 tahun)
Pada tahap ini, anak suka melakukan sesuatu dengan mandiri tanpa bantuan orang lain. Yang perlu dilakukan oleh orang tua adalah memberikan arahan kepada anak tanpa membatasi atau melarangnya. Jika orang tua suka melarang, mengkritik, dan mengekang anak, maka hal ini dapat menyebabkan hilangnya rasa percaya diri pada anak. Sehingga saat tumbuh dewasa, anak akan cenderung suka menarik diri dari lingkungannya.