Opini

Fiqih Siyasah, Pilkada dan Masa Depan Purwakarta

Fiqih Siyasah, Pilkada dan Masa Depan Purwakarta

PADA 12 Juni 2024 kolaborasi Majelis Ulama Indonesia, Dewan Masjid Indonesia, Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia Purwakarta menggelar acara seminar Fiqih Syiasah, Pilkada dan Masa Depan Purwakarta yang digelar di Pendopo Purwakarta dengan menghadirkan sembilan bakal calon Bupati Purwarkata versi spanduk dan banner. 

Adapun nama-nama  yang hadir pada acara seminar ini ada Ivan Kuntara, Yadi Rusmayadi, Zaenal Arifin, Pipin Sopian, dan Budi Hermawan. Sementara Saeful Bahri, Anne  Ratna mustika, Ijo Hafiddin dan Tatang Muhyiddin berhalangan hadir karena berdasarkan informasi dari Timnya mereka ada kepentingan yang tidak bisa ditinggalkan. 

Acara seminar ini dipandu oleh Ketua ICMI Purwakarta Dr. Hj. Dian Kencana yang membuat acara ini lebih kondusif dan menarik disimak oleh para peserta seminar.

Acara seminar fiqih syiasah ini awalnya akan dibuka oleh Penjabat Bupati Purwakarta, Benni Irwan, tetapi beliau berhalangan hadir karena ada tamu yang harus beliau sambut, sehingga acara ini dibuka oleh Asisten Daerah I bidang pemerintahan dan  kesejahteraan Rahmat Heriansyah.

Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa acara silaturahmi dan sharing bakal calon Bupati Purwakarta ini sangat diapresiasi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta.

Pasalnya, yang dihadirkan adalah putra-putra terbaik Purwakarta sehingga masyarakat bisa bersilaturahni dan mendengarkan gagasan, ide, konsep yang akan disampaikan oleh bakal calon Bupati Purwakarta untuk membawa kemajuan bagi Purwakarta tercinta. 

Ketua pelaksana acara seminar ini Dr Yusep Solehuddin dalam sambutannya menyampaikan bahwa silaturahmi dan sharing ini merupakan tanggung jawab moral dari organisasi keagamaan serta pembelajaran politik bagi warga purwakarta dalam menghadapi pemilihan kepala daerah Purwakarta. 

Tujuan yang ingin disampaikan adalah bahwa purwakarta harus bisa menghadirkan pemimpin yang berkualitas, memiliki integritas serta kapasitas yang mumpuni untuk membawa Purwakarta ke depan yang lebih baik terutama dalam pembangunan yang berbasis keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat Purwakarta 

Dalam hal ini Ketua KPUD Purwakarta Dian Hadiana hadir memberikan sambutannya. Dalam sambutannya beliau mengapresiasi acara seminar ini dan membicarakan regulasi, sistem pemilu, dan tahapan-tahapan pemilu yang nanti akan digelar dibeberapa daerah termasuk di purwakarta. 

KPUD Purwakarta dalam menghadapi pesta demokrasi memiliki maskot pemilihan Bupati 2024 di Purwakarta bernama Pubi dan Pumi. Keduanya berbentuk Badak Jawa berpakaian pangsi hitam dan kebaya lengkap dengan sarung batiknya. 

Pemilihan maskot dan lagu resmi Pilbup 2024 itu berdasarkan sayembara yang dilakukan KPUD Purwakarta beberapa waktu lalu. Pubi itu kepanjangannya Purwakarta Bisa dan Pumi artinya Purwakarta Memilih. Pesan yang disampaikan bahwa maskot resmi diharapkan memotivasi masyarakat untuk memilih.

Acara seminar Fiqih Siyasah ini merupakan salah satu bentuk silaturahmi dan sharing diantara para bakal calon Bupati Purwakarta 2024 - 2029 untuk menyampaikan gagasan, ide, konsep serta strategi untuk membicarakan masa depan Purwakarta yang lebih baik.

Juga, untuk menentukkan arah pembangunan Purwakarta yang berkeadilan sehingga kebermanfaatannya bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Purwakarta. 

Pemilihan kepala daerah secara langsung memberikan kebebasan sepenuhnya kepada masyarakat untuk memilih dan menentukan siapa figur yang tepat untuk memimpin dan mampu memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. 

Pemimpin yang terpilih tidak selamanya mempresentasikan sebagai figur yang paling baik di antara kandidat yang ada, atau bahkan tidak ada satu pun yang memenuhi figur sebagaimana harapan masyarakat banyak dari pada kandidat yang ada, walaupun pada akhirnya ada yang harus terpilih juga. Hampir nyaris pilihan masyarakat itu bukan karena figur yang menonjol secara integritas atau karena karakteristiknya yang paripurna. 

Masyarakat berharap mendapatkan pemimpin yang memiliki karakter yang baik, berintegritas, amanah, progresif, visioner, serta mempunyai kekuatan intelektual, emosional dan spiritual sehingga kelak ketika berkuasa, kekuasaanya tidak disalahgunakan untuk memperkaya diri sendiri dan kelompoknuya. Kekuasaan mesti digunakan untuk memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. 

Masyarakat menginginkan pemimpin daerah yang bisa memberikan ketenangan, kedamaian, serta memberikan fasilitas-fasilitas yang membuat hidup masyarakat lebih sejahtera, makmur secara ekonomi, politik, dan sosial serta bisa menjalankan keyakinannya masing-masing dengan baik.

Siapapun nanti yang akan menjadi pemimpin daerah Purwakarta untuk lima tahun kedepan harus pemimpin yang amanah, sabar, dan tawakal, serta berjuang keras untuk bekerja setiap saat demi kemaslahatan masyarakat Purwakarta tanpa harus membedakan bedakan dari mana mereka berasal serta memiliki integritas dan kredibilitas yang baik.

Pemimpin Purwakarta ke depan harus memiliki visi dan misi yang jelas demi terciptanya peradaban berbasis akhlak mulia sehingga mampu memberikan dialektika pencerahan kepada masyarakat dan amanah serta tidak menjadikan anggaran pendapatan belanjar daerah sebagai alat untuk memperkaya diri sendiri, keluarga, dan kelompoknya. 

Amanah seorang pemimpin kelak akan diminta pertanggungjawabanya di hadapan Tuhan. Masyarakat memahami bahwa demokrasi adalah salah satu instrumen yang penting untuk menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat melalui kepemimpinan politik.

Sehingga, harus dibuat sistem politik yang demokratis untuk terciptanya kepemimpinan yang merakyat dan melayani, bukan ingin dilayani serta memiliki komitmen moral tinggi supaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi kepenting publik. 

Jabatan dan kekuasaan bukanlah salah satu kursi kepemimpinan untuk hidup bermewah-mewahan dengan berbagai fasilitas, yang mana fasilitasnya bersumber dari pajak masyarakat. 

Masyarakat memberikan fasilitas itu kepada pemimpin sebagai sarana untuk meningkatkan kinerja serta memberikan pelayanan yang baik, begitu besar harapan masyarakat kepada seorang pemimpinnya.

Di akhir acara seminar ini, ada pernyataan komitmen bersama para bakal calon pemimpin daerah purwakarta 2024. Butir-butir komitmennya adalah bahwa akan melaksanakan proses pemilihan kepala daerah dengan menjunjung tinggi nilai kejujuran dan kedamaian serta tidak melakukan politik uang dengan berbagai bentuk apapun.

Kemudian, akan bertekad untuk memajukan pembangunan purwakarta di berbagai aspek, akan bertekad untuk menjadikan agama sebagai landasan kebijakan pembangunan, akan mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah yang bersih dari korupsi dan good governance, akan mewujudkan tata kelola keuangan yang transparan dan akuntabel yang sejati.

Selanjutnya, akan bertekad memprioritaskan pembangunan aspek keagamaan, khususnya fasilitas keagamaan dan pemberdayaan umat melalui organisasi-organisasi Islam dan pendidikan keagamaan. Pernyataan komitmen bersama ini langsung ditandatangani oleh bakal calon bupati yang hadir.

Semoga Purwakarta mampu menghasilkan pemimpin yang berjiwa negarawan dan elit secara moral serta pemimpin yang bisa menjadi teladan. Pemimpin yang bisa menghadirkan rasa keadilan serta kesejahteraan bagi masyarakat Purwakarta.(*)

Oleh: Muhammad Awod Faraz Bajri

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Muhajirin/Dosen Sosiologi Agama

Tag :
Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua