Opini

Wisata Bahari Pantai Karangjahe, Rembang

opini

Oleh :
1.Drs.Priyono,MSi (Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta)
2. Karyono Hafidzahullah, S.Si, M.Si, 
(Alumni Fak Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta, S2 Ilmu Lingkungan UNS, Konsultan, Researcher, Trainer dan Pimpinan PPTQ LAUHUL MAHFUZH di Klaten, Jawa Tengah)
3.Imam Budi Mulyono,SSi (Guru Geografi SMUN 3 Pemalang)

Rembang dikenal sebagai kota Garam  dan kota bersejarah karena  banyak peninggalan bangunan kuno terutama di daerah Lasem dan banyak makam orang terkenal di tingkat nasional seperti RA Kartini dan Sunan Bonang sehingga banyak dikunjungi wisatawan. Kabupaten di Pantura ini memiliki potensi obyek wisata yang tinggi dan terletak di ujung timur provinsi Jawa Tengah, berada di antara 111 derajat 00 detik hingga 111 derajat 30 detik BT dan 06 derajat 30 detik hingga 07 derajat 60 detik LS. Sebagian wilayahnya merupakan daerah pantai  yang membujur sepanjang pantai utara pulau Jawa kurang lebih 62 km. Ketinggiannya 0 m hingga 800 m di atas muka laut. Tempat tertinggi adalah Gunung Lasem. Kabupaten Rembang yang mempunyai semboyan : Rembang Bangkit (Bahagia, Aman, Nyaman, Gotong Royong, Kerja Keras, Iman dan Takwa) berbatasan dengan laut Jawa sebelah utara, Kabupaten Blora sebelah selatan, Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur sebelah timur dan Kabupaten Pati sebelah barat.

Kabupaten Rembang memiliki potensi wisata yang tinggi mengingat daerahnya berbasis pantai, bersejarah dan ada pegunungannya.  Ada 8 objek wisata yang sudah berkembang dan dikembangkan baik berbasis pantai atau alami maupun budaya dengan kunjungan wisatawan yang tinggi atau banyak. 1.Obyek wisata Taman rekreasi Pantai Kartini dengan jumlah kunjungan tahun 2019 sebanyak 192.054. 2. Pantai Caruban dengan jumlah kunjungan 76.060, 3. Museum RA Kartini dengan jumlah kunjungan pada tahun yang sama sebanyak 9.046. 4.Hutan wisata Sumber Semen ( tidak ada data), 5.Wana wisata Kartini Mantingan (tidak ada data). 6.Makam RA Kartini, dengan jumlah kunjungan 36.657. 7.Pasujudan Sunan Bonang, dengan jumlah kunjungan 342.768 dan 8.Pantai Karangjahe , dengan jumlah kunjungan 727.453 pada tahun 2019.

Objek wisata pantai Karangjahe yang paling favorit karena jumlah wisatawan paling banyak dibanding 7 obyek wisata lainnya maka kajian ini fokus pada pantai Karangjahe. Obyek wisata yang mendapatkan penghargaan 5 besar terbaik Kawasan Wisata Nusantara tahun tahun 2019 dan juara 2 Jambore Kelompok Sadar Wisata dari Propinsi Jawa Tengah .   Pantai yang satu ini menjadi satu destinasi favorit saat momen lebaran Natal dan tahun baru 2023.

Objek wisata pantai Karangjahe terletak pada jalur pantura , sekitar 10 km dari kota Rembang dan hanya 0,5 km dari jalur pantura Semarang-Surabaya. Untuk mencapai lokasi, aksesibilitasnya sangat mudah dan mode transportasinya juga tersedia . Jalan yang dilalui sudah beraspal dan relatif lurus sehingga sangat mudah untuk mendatangi lokasi pantai ini. Pantai ini memiliki daya pikat sekaligus daya penahan wisatawan sangat tinggi. Panorama laut yang indah dengan ombak yang tenang, pantainya dangkal (tidak membahayakan), warna laut yang biru dan kontras dengan hamparan pasir putih lembut di sepanjang pantai menjadikan keindahan alami yang bagus dan bahkan sangat bagus. Pecahan batu karang yang kecil dengan menyerupai jahe menjadi ciri khas pantai Karangjahe.

Daya penahan wisata tersedia cukup bervariasi baik jenis maupun untuk segala umur wisatawan. Ribuan pohon Cemara yang berdiri agak miring ke utara dan timur sepanjang pantai dari barat sampai timur, sebagai pembatas antara lautan dan daratan, sekaligus berfungsi sebagai tumbuhan peneduh para wisatawan yang sedang menikmati pantai utara sambil makan dan minum yang dengan sajian cepat.

Sekitar 10-15 tahun yang lalu, pantai ini terasa gersang karena proses abrasi yang mengikis pantai. Kondisi memprihatinkan tersebut mengetuk hati seorang pemuda Punjulharjo bernama Ali Mustofa bergerak menghijaukan dengan menanam Cemara laut sepanjang pantai yang dilakukan secara mandiri. Setelah menunjukkan keberhasilan, maka penghijauan juga dilakukan oleh pihak lain baik Instansi Pemerintah maupun swasta termasuk PT Jarum Kudus. Pohon Cemara juga berfungsi sebagai penahan abrasi dari ombak saat pasang pada malam hari. Fungsi yang lain adalah memproduksi oksigen dan peneduh berbagai kendaraan wisatawan.

Tersedianya banyak kapal untuk mengantarkan wisatawan menikmati aroma laut menuju pulau terdekat yang bisa dilihat mata telanjang. Berbagai alat transportasi pantai mulai dari ATV, sepeda motor trail hingga odong odong ala Rembang untuk menyusuri pantai dari ujung barat menuju timur dengan harga yang nenawan.

Wisatawan juga bisa berenang dengan memanfaatkan pantai yang dangkal  dan anak anak bisa juga melukis dengan pasir putih yang lembut sesuai dengan imaginasinya. Jadi wisatawan diajak aktif menikmati pantai hingga waktu yang lama sehingga terjadi transaksi di obyek wisata ini ,yang bisa menambah kesejahteraan warga Rembang yang kreatif. Tersedianya makanan dan minuman serta warung cendera mata menjadi atraksi tersendiri.  Fasilitas parkir yang luas,  adanya masjid dan toilet serta ketersediaan air yang cukup menjadi daya tarik wisatawan. Disamping letaknya yang strategis di jalur pantura, tiket masuk tergolong murah . saat weekend untuk satu mobil Avanza cukup merogoh kocek rp 25.000. Jadi ukurannya bukan jumlah orang tapi per mobil. Tentu saja pada hari biasa akan lebih murah.  

Objek wisata yang baik adalah obyek wisata yang melibatkan masyarakat setempat sehingga bisa memberikan dampak langsung untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Masyarakat setempat tidak boleh hanya menjadi penonton tetapi menjadi pemain yang memberi kontribusi nyata terhadap pengembangan obyek wisata maupun pelestariannya.   Banyaknya kunjungan ke obyek wisata ini tentu tidak lepas dari keunikan obyek dan promosi yang dilakukan oleh manajemen.  Sebuah studi mahasiswi Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta menjelaskan bahwa sumber informasi yang didapat tentang pantai ini berasal dari berbagai sumber, akan tetapi yang dominan berasal dari getok tular teman atau keluarga sebesar 56 % kemudian disusul dari media sosial sebesar 29 % dan media cetak 11 %, lainnya 4 % ( Fildzah,2021).(*)   

          

 

Tag :
Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua