Catatan Singkat Untuk Para Calon Kontestan Politik di Kabupaten Subang

Catatan Singkat Untuk Para Calon Kontestan Politik di Kabupaten Subang

Teguh Deni Aljabar

Oleh:Teguh Deni Aljabar (Ketua PD Pemuda Persis Subang)

Pilkada akan segera digelar pada tanggal 27 November mendatang, dari total keseluruhan akan dilaksanakan untuk memilih 37 gubernur, 93 wali kota, dan 415 Bupati di Indonesia, tak terkecuali Kabupaten Subang. 

Hembusan arus politik membawa harapan baru, janji kampanye mulai terhirup oleh masyarakat Subang melalui alat peraga kampanye, layaknya penjual barang agar masyarakat percaya dalam bingkai perubahan. Coba kita tengok, sudut kota hingga pelosok desa dipenuhi wajah-wajah bakal calon bupati dan wakil Bupati Subang. 

Konon katanya mereka membawa misi perbaikan pembangunan yang akan dilakukan kelak ia terpilih dan terlantik. Dari waktu kewaktu terus mengobral harapan, mendulang simpati dengan ragam siasat  yang tersistematis, terukur, dan masif. 

BACA JUGA: Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2025 di Tingkat Kabupaten Subang

Begitupun, Partai politik terus membangun komunikasi lintas ideologis, yang seharusnya berperan sebagai medium sekolah politik masyarakat, namun berkutat melakukan konsolidasi penyesuaian kepentingan, baik dalam konteks kepentingan daerah ataupun nasional. Dari upaya mempertahankan konstalasi politik yang dibangun dari koalisi besar, agar kepentingan partai tetap selaras hingga sampai di daerah terus dilakukan serta berjenjang.

Derivasi Kepentingan Politik Subang

Pun demikian yang berkembang di Kabupaten Subang, semua bakal calon merajut tenun intensifikasi komunikasi politik, berebut mandat elit Dewan Pimpinan Pusat (DPP) lumrah dilakukan oleh semua pigur bakal calon. 

Tidak hanya itu, sampai dengan bekal perolehan kursi legislatif dijadikan wujud nyata dari perjuangan partai politik untuk dapat menentukan sandingan kader pada kontestasi politik, semua partai lakukan manuver agar selaras dengan derivasi Kepentingan politik nasional.

BACA JUGA: Krisis Identitas di Era Media Sosial: Analisis Tahap Psikososial Remaja Menurut Erik Erikson

Dengan pertimbangan track record bakal calon dari basis personal branding meliputi: sidik (jujur), amanah (dapat dipercaya), fathonah (pandai), dan tablig (menyampaikan). Hal itu kemudian menjadi dasar kuat untuk didorong menjadi jagoan unggul yang akan dipertarungkan pada kontestasi politik tahun 2024 sebagai calon Bupati dan wakil bupati Subang.

Menyandingkan sosok dengan ragam persoalan yang ada, berkeyakinan dapat menuntaskan dan melanjutkan pembangunan Subang, dipandang ilusi imajiner yang hasilkan kebuntuan harapan.

Karena siapapun sosok yang akan turut meramaikan kontestasi, benar-benar harus memiliki kompetensi yang cukup dalam menghadapi persoalan Subang dan menangkap peluang yang muncul, tentu tak lepas dari berbagai aspek lainnya.

Menakar Pemahaman Isu Daerah Subang

Siapa sangka dibalik kontestasi yang hendak dihadapi, para kontestan politik rupanya harus kita ingatkan bersama dengan apa yang akan dihadapi ketika kelak ia dilantik mengemban amanah besar, melihat Challenge and Opportunity dari konsep dan manajerial yang mereka siapkan. 

Meretas berbagai persoalan yang dijadikan pijakan untuk mengambil kebijakan haruslah dengan data yang akurat baik dari riset yang telah ada ataupun akan dilakukan. Semua harus melalui analisis tajam dari hulu sampai hilir.

Yang paling kentara bagaimana Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Jabar dan Subang tahun 2024-2045 dikuasai sebagai acuan dasar pengambilan kebijakan dalam menahkodai Subang.

Coba kita lihat pada sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mana pemerintah pusat mendorong kemandirian fiskal dapat terwujud sesuai target yang ditentukan, ditengah keterbatasan pengelolaan  potensi ekonomi makro Kabupaten Subang. 


Berita Terkini

Tengok saja, bagaimana Presiden Prabowo menyambut Megawati seperti menyambut saudara yang telah lama tak bersua. (Dok Setneg)

Pojokan 255: Ketemu

4 jam yang lalu