Sepak Bola

Seberapa Buruk Timnas di Era Simon McMenemy?

Seberapa Buruk Timnas di Era Simon McMenemy? (Sumber Foto Bola Okezone)
Seberapa Buruk Timnas di Era Simon McMenemy? (Sumber Foto Bola Okezone)

PASUNDAN EKSPRES- Pada bulan Desember tahun 2018, Simon McMenemy ditunjuk sebagai pelatih utama Tim Nasional Indonesia. Namun, harapan dan optimisme yang menyertainya berubah menjadi kekecewaan massal setelah beberapa bulan kemudian.

Performa Timnas yang merosot drastis di bawah kepemimpinan pelatih asal Skotlandia itu mengundang kecaman dari banyak netizen Indonesia.

Dalam artikel kali ini, kita akan kembali melihat perjalanan buruk Simon McMenemy ketika melatih Timnas Indonesia. Untuk memahami hal ini dengan baik, mari kita telaah situasinya dari awal.

Pada bulan Oktober 2018, pelatih timnas saat itu, Luis Milla, menolak untuk memperpanjang kontraknya karena masalah dalam manajemen dan kurangnya disiplin para pemain.

Meskipun performa Milla tidak begitu buruk, PSSI memutuskan untuk menggantinya dengan Bima Sakti, yang juga tidak berhasil memberikan hasil memuaskan di turnamen AFF 2018.

PSSI kemudian memilih Simon McMenemy sebagai pelatih utama Timnas Indonesia. Alasan di balik pemilihan tersebut adalah pengalaman McMenemy dalam membawa klub dan tim nasional lainnya meraih sukses sebelumnya.

Namun, harapan akan membaiknya performa Timnas di bawah kepemimpinannya pupus setelah serangkaian kegagalan yang memalukan.

Dalam pertandingan persahabatan melawan Myanmar, Indonesia berhasil meraih kemenangan dengan skor 2-0, memberikan sedikit harapan kepada para penggemar. Namun, harapan itu pupus ketika Indonesia menderita kekalahan memalukan 4-1 dari Yordania.

Kegagalan berlanjut di ajang kualifikasi Piala Dunia 2022. Meskipun Indonesia ditempatkan dalam grup yang seharusnya bisa diatasi, performa tim sangat mengecewakan.

Dalam tujuh pertandingan yang dilakoni bersama McMenemy, Indonesia tidak meraih satu pun poin, membuatnya terpuruk di peringkat FIFA yang memalukan.

Kritik terhadap McMenemy semakin keras terutama karena taktik yang tidak jelas dan pemilihan pemain yang membingungkan.

Para pemain yang dipanggil pun selalu berbeda-beda, tidak memberikan kesempatan bagi tim untuk membangun chemistry yang diperlukan dalam pertandingan penting seperti kualifikasi Piala Dunia.

Pada akhirnya, PSSI memutuskan untuk memecat McMenemy setelah kegagalannya yang mencolok. Rekor buruknya tidak hanya membuat Indonesia menjadi salah satu tim terburuk dalam kualifikasi Piala Dunia, tetapi juga menurunkan ranking FIFA secara drastis.

Dengan hanya dua kemenangan dalam tujuh pertandingan, McMenemy gagal memenuhi harapan PSSI untuk memperbaiki ranking FIFA Timnas Indonesia. Bahkan, statistiknya jauh di bawah mantan pelatih sebelumnya, Luis Milla.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Simon McMenemy adalah salah satu pelatih terburuk yang pernah dimiliki oleh Timnas Indonesia, setidaknya dalam satu dekade terakhir.

Kegagalan yang ia torehkan menjadi pelajaran berharga bagi PSSI dan seluruh dunia sepak bola Indonesia tentang pentingnya memilih pelatih yang tepat untuk mengarahkan masa depan tim nasional.

Berita Terkait