PURWAKARTA – Pemerintah Kabupaten Purwakarta menunjukkan komitmen kuat dalam memberantas praktik percaloan tenaga kerja dan premanisme di sektor ketenagakerjaan. Komitmen tersebut ditandai dalam Rapat Koordinasi Lintas Lembaga Pelatihan Vokasi dan Kerja Sama dengan Sektor Swasta, yang digelar di Aula Bank Jabar Banten, Kamis, 24 April 2025.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) ini melibatkan berbagai unsur penting, seperti Forkopimda, APINDO, Saber Pungli, Satgas Penanggulangan Premanisme, serta perusahaan-perusahaan di wilayah Kabupaten Purwakarta. Salah satu agenda utama adalah penandatanganan komitmen bersama dan perjanjian kerja sama antara Disnakertrans dengan perusahaan-perusahaan terkait.
Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein atau yang akrab disapa Om Zein, menyampaikan bahwa kolaborasi antara lembaga pelatihan vokasi dan sektor industri merupakan langkah strategis untuk mencetak tenaga kerja lokal yang kompeten, profesional, dan siap kerja.
"Sinergi ini adalah kunci. Kita harus bergandeng tangan antara lembaga pelatihan dan dunia industri, agar lahir tenaga kerja yang benar-benar siap pakai, bukan hanya di atas kertas," tegas Om Zein.
Ia juga menyoroti potensi bonus demografi yang bisa menjadi tantangan besar jika tidak disertai dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan penciptaan lapangan kerja yang memadai.
"Tanpa peningkatan kualitas tenaga kerja, bonus demografi justru bisa menjadi ledakan pengangguran," lanjutnya.
Dari data BPS tahun 2025, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Purwakarta berada di angka 7,34%, masih di atas rata-rata TPT Jawa Barat sebesar 6,75%. Disnakertrans mencatat ada 18.724 pencari kerja di 2024, namun hanya 1.422 orang yang berhasil ditempatkan.
Sebagai solusi, Pemkab mendorong optimalisasi peran Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri Daerah (FKLPID) yang telah dibentuk sebagai jembatan antara pelatihan vokasi dan kebutuhan riil dunia kerja.
Kristina Ayu Suprapti, perwakilan FKLPID, menjelaskan bahwa forum ini akan menyusun kurikulum berbasis industri dan menyelaraskan kebutuhan pasar dengan kompetensi lulusan pelatihan.
Sementara itu, Kepala Disnakertrans Purwakarta, Didi Garnadi, menegaskan bahwa FKLPID diharapkan menjadi motor peningkatan penempatan kerja di daerah.
"Kami optimistis lulusan vokasi akan lebih terserap pasar kerja. Ini adalah upaya konkret untuk menekan angka pengangguran," ujar Didi.
Bupati Purwakarta juga menyampaikan harapannya agar forum ini mampu menciptakan sistem rekrutmen tenaga kerja yang transparan, bebas pungli, dan kondusif bagi iklim investasi.
"Mari kita jadikan momentum ini sebagai awal membangun ekosistem ketenagakerjaan yang sehat, inklusif, dan produktif. Demi terwujudnya Purwakarta Istimewa," pungkas Om Zein.(mas/ded)