Buang Sampah Sembarangan di Purwakarta Dapat Ancaman 'Cabut Nyawa'

Sampah Menumpuk di Lokasi pembuangan liar ini berada di tengah kebun pohon jati, di atas lahan milik Perhutani.(Maldiansyah/Pasundan Ekspres)
PURWAKARTA-Berbagai cara telah ditempuh Pemerintah Desa (Pemdes) Benteng, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, untuk menghentikan kebiasaan buruk warga yang membuang sampah sembarangan. Namun, upaya demi upaya itu tak kunjung membuahkan hasil.
Dari pemasangan pagar, papan peringatan, hingga aksi bersih-bersih yang dilakukan berulang kali, sampah tetap menumpuk setiap hari di sejumlah titik—khususnya di kawasan perkebunan jati milik Perhutani yang berada di wilayah administratif Desa Benteng.
Kepala Desa Benteng, Tuti Rohayati mengatakan, telah kehabisan akal menghadapi perilaku warganya yang tidak jera, meskipun peringatan keras sudah diberikan.
“Sudah berkali-kali kami bersihkan. Kami angkut sampahnya, pagar lokasi, pasang himbauan. Bahkan, kami pasang spanduk dengan kalimat yang sangat keras. Tapi lihat saja, tiap hari tetap saja ada sampah menumpuk,” ujar Tuti.
BACA JUGA: Kemenag Purwakarta: Berkurban sebagai Bentuk Syukur dan Peduli Sesama
Salah satu spanduk yang dipasang di sepanjang jalan sejauh satu kilometer itu berbunyi mencolok: "Ya Allah, mohon segera cabutlah nyawa mereka yang membuang sampah di sepanjang jalan ini." Kalimat tersebut menuai perhatian sekaligus kontroversi di tengah masyarakat.
Tuti menegaskan bahwa lokasi yang dipenuhi sampah memang berada di tanah milik Perhutani, namun secara administratif termasuk dalam wilayah Desa Benteng.
"Tanahnya milik Perhutani, tapi secara teritorial masuk desa kami. Dan kami yang selalu disalahkan,” ujarnya.
Masalah sampah ini bukan hanya soal kebersihan, tetapi juga kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.
BACA JUGA: Warga Kebumen Ditemukan Tewas di Kontrakan di Purwakarta, Polisi Tunggu Hasil Visum
Sampah yang dibuang sembarangan sering kali berserakan hingga ke badan jalan, menimbulkan bau tak sedap dan potensi kecelakaan.
“Kalau ketahuan, pelakunya akan kami bawa ke barak militer. Biar kapok!” tegas Tuti.(mas/ysp)