SMPIT - SMKIT Assyafaq Purwakarta Kenalkan Deep Learning Sejak MPLS

SMPIT - SMKIT Assyafaq Purwakarta Kenalkan Deep Learning Sejak MPLS

SMPIT dan SMKIT Assyafaq Rana Mihardja menerapkan konsep Deep Learning atau Pembelajaran Mendalam kepada para siswa barunya.(Adam Sumarto/Pasundan Ekspres)

PURWAKARTA-Memasuki tahun ajaran baru yang dimulai pada Senin (21/7/2025), SMPIT dan SMKIT Assyafaq Rana Mihardja langsung menerapkan konsep Deep Learning atau Pembelajaran Mendalam kepada para siswa barunya.

Kepala SMPIT-SMKIT Assyafaq Rana Mihardja, Ade Syarifudin, S.Pd.,Gr., mengatakan, Pembelajaran Mendalam bahkan sudah dikenalkan pada saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang berlangsung pada Senin (14/7/2025) hingga Jumat (18/7/2025) lalu.

"Bagi kami, MPLS tak sekadar momen untuk mengenalkan lingkungan sekolah tapi juga mengenalkan konsep Deep Learning kepada para murid baru," kata Ade saat ditemui di sekolah yang berlokasi di Jl. Pemuda II, Pasawahan, Purwakarta, Sabtu (19/7/2025).

Dengan demikian, sambungnya, pada saat dimulainya kegiatan belajar mengajar sudah bisa langsung diterapkan kepada para siswa baru.

BACA JUGA: Haji Jalal Salurkan Bantuan Modal Usaha untuk 38 UMKM di Purwakarta

Ade menjelaskan, Deep Learning adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pemahaman konsep dan penguasaan kompetensi secara mendalam. 

"Pendekatan ini mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan mengaplikasikan materi yang dipelajari dengan dunia nyata, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan relevan," ujarnya.

Ade yang merupakan satu dari dua Fasilitator Pembelajaran Mendalam se-Kabupaten Purwakarta ini, menjelaskan, ada tiga elemen utama dalam pembelajaran mendalam. 

"Ketiganya adalah Pembelajaran Berkesadaran atau Mindfull Learning, Pembelajaran Kebermaknaan atau Meaningfull Learning, dan Pembelajaran Menggembirakan atau Joyfull Learning," ucap Ade.

BACA JUGA: Pertunjukan Air Mancur Warnai Hari Jadi Purwakarta, Pagelaran Wayang Golek 4 Dalang

Dijelaskannya, Mindfull Learning mengajak siswa untuk menyadari proses pembelajaran yang sedang ia jalani sedangkan meaningfull learning bertujuan agar pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi para siswa.

Adapun joyfull learning, kata Ade, lebih menekankan pentingnya menciptakan suasana belajar yang positif agar siswa dapat mejalani proses pembelajaran dengan gembira.

"Melalui MPLS ini, kami juga mulai mengenalkan kegiatan khas sebelum dimulainya kegiatan belajar di kelas. Di antaranya pada pukul 06.30 siswa diajak berkebun dan merawat tanaman yang menjadi base project atau poyek dasarnya masing-masing," kata Ade.

Usai berkebun, beber Ade, dilanjutkan dengan Salat Dhuha, kemudian di kelas diawali dengan Ikrar Santri. Barulah setelah itu kegiatan belajar mengajar dimulai.

"Kegiatan khas tersebut juga dikenalkan sejak MPLS karena akan menjadi habituasi atau pembiasaan pada saat proses belajar yang sebenarnya. Melalui habituasi ini diharapkan para siswa melakukan hal yang sama saat berada di rumah," katanya.

Lebih lanjut Ade mengatakan, SMPIT - SMKIT Assyafaq Rana Mihardja menerapkan sistem pembelajaran fullday maupun boarding school atau mondok. Adapun jurusan di SMKIT hanya ada satu yakni Agribisnis Tanaman Pangan Hortikultura (ATPH).

"Alhamdulillah, kami telah menjalankan MPLS selama lima hari berturut-turut. Pelaksanaan sesuai juknis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Purwakarta. Kami mix dengan beberapa materi yang relevan dengan kondisi saat ini," ujarnya.(add)


Berita Terkini