SUBANG-Penggunaan sepeda listrik yang semakin marak di Kabupaten Subang menimbulkan polemik di kalangan masyarakat. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi Satlantas Polres Subang, terutama terkait penggunaan sepeda listrik di jalan raya yang seharusnya tidak diperbolehkan.
Kasat Lantas Polres Subang, AKP Sudirianto menjelaskan, sepeda listrik tidak dirancang untuk digunakan di jalan raya. Sepeda bermesin dengan tenaga penggerak baterai ini hanya diperuntukkan untuk penggunaan di lingkungan kompleks perumahan, bukan di jalan publik yang ramai. "Kami imbau agar sepeda listrik jangan digunakan di jalan raya. Sepeda listrik ini tidak memiliki suara dan rawan menimbulkan kecelakaan, sehingga berbahaya bagi pengguna dan pengendara lain," ujar AKP Sudirianto saat ditemui Pasundan Ekspres, Senin (24/11).
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tetap menggunakan helm saat mengendarai sepeda listrik, meskipun hanya di area kompleks perumahan, demi keselamatan pengguna. Selain itu, ia menegaskan pentingnya masyarakat Subang untuk terus meningkatkan kesadaran dalam tertib berlalu lintas. "Tertib berlalu lintas itu penting. Dengan berkendara yang tertib, kita dapat mencegah potensi bahaya bagi diri sendiri maupun orang lain," tegasnya.
Sosialisasi dan imbauan mengenai aturan penggunaan sepeda listrik terus digencarkan oleh jajarannya. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi pelanggaran lalu lintas serta menekan angka kecelakaan yang melibatkan sepeda listrik.
Kesadaran masyarakat Subang terhadap aturan lalu lintas dinilai sudah cukup baik, namun masih perlu dimaksimalkan melalui edukasi berkelanjutan. "Kami terus berupaya menyosialisasikan aturan ini agar dapat menekan pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas," tambahnya.
Sejumlah warga Subang juga menyampaikan kekhawatirannya terkait penggunaan sepeda listrik di jalan raya. Salah satu warga, Muftiyudin, menyebut bahwa sepeda listrik tidak hanya membahayakan pengendaranya, tetapi juga pengguna jalan lainnya. "Bahaya kalau sepeda listrik dikendarai di jalan raya, sudah tidak ada suaranya, riskan juga," ujarnya.(hdi/sep)
