Daerah

Seminar Ekstrakurikuler Jurnalistik Pintu Gerbang Menggiatkan Warta Sekolah di Subang

Pemateri Seminar Jurnalistik Wawan Setiawan atau dikenal Hawe saat menyampaikan materi di Museum Subang, Sabtu (9/3). (Cindy Desita/Pasundan Ekspres)
Pemateri Seminar Jurnalistik Wawan Setiawan atau dikenal Hawe saat menyampaikan materi di Museum Subang, Sabtu (9/3). (Cindy Desita/Pasundan Ekspres)

SUBANG-Seminar Ekstrakurikuler Jurnalistik yang diselenggarakan di Museum Subang pada Sabtu, (9/3/24) memberikan edukasi kepada para pelajar tentang dasar ilmu jurnalistik khususnya di lingkungan sekolah.

Dalam kegiatan tersebut, para pelajar dibekali materi terkait menulis berita dari warga sekolah, oleh warga sekolah dan untuk semua. 

Pembina Ekstrakurikuler Jurnalistiik, Dra. Siti Farida menjelaskan, jurnalistik adalah ilmu wajib yang harus dipelajari oleh siswa, mahasiswa dan guru, bahkan jika memungkinkan setiap warga negara diharuskan untuk memahami jurnalistik sebagai bagian dari kehidupan mereka. 

“Maka dengan hal demikian seminar ini kami buat untuk membantu memajukan mutu jurnalistik di kalangan masyarakat terutama pelajar siswa/i, mahasiswa dan guru,” jelasnya.

Dia mengatakan, ada pun maksud dan tujuan diadakannya seminar tersebut tak lain untuk mennggugah kepedulian pengembangan warta sekolah agar student and school journalism semakin berkembang dan memberikan manfaat nyata.

“Untuk menambah wawasan peserta seminar akan manfaat entertainment dalam hal jurnalistik. Mendorong pelajar siswa/i, mahasiswa dan guru untuk lebih mengenal dunia jurnalistik dan memberikan wadah kepada peserta yang ingin menekuni dunia jurnalistik,” kata Siti Farida.

Sementara itu, Wawan Setiawan selaku pemateri kegiatan mengatakan, esktrakurikuler jurnalistik ini dapat mempelajari banyak hal, mulai dari cara menulis dan membuat berita, bahkan belajar bagaimana membuat dan mengelola blog. 

“Menurut saya dan teman-teman, ekstrakurikuler jurnalistik memiliki banyak manfaat, antara lain kami menjadi bisa dan mengerti cara membuat berita (tulisan ataupun video berita). Kami belajar bagaimana mengkritisi suatu tulisan atau karya secara kritis,” katanya.

Selain itu, lanjut pria yang biasa disapa Hawe, para siswa dapat belajar mengetahui bagaimana proses seorang jurnalis merancang hingga mempublikasikan berita, bahkan juga belajar bagaimana membuat berita dengan memanfaatkan platform-platform yang ada di era digital ini. 

“Intinya, semua yang diajarkan dalam ekstrakurikuler jurnalistik ini sangat bermanfaat dan cara penyajian dalam pembelajaran juga menyesuaikan keadaan kita saat ini,” pungkasnya.(cdp/ysp) 

Tag :

Berita Terkait