Daerah

Pedagang Pasar Tagog Keluhkan Harga Beras, Naik Terus Khawatir Sepi Pembeli

YARFAILLAH ILMAN DAROJAT/PASUNDAN EKSPRES HARGA BERAS: Pedagang beras di Pasar Tagog Padalarang mengeluhkan harga beras yang terus naik yang akan berdampak pada daya beli konsumen.

BANDUNG BARAT-Sejumlah masyarakat berpenghasilan rendah keluhkan harga beras di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Bandung Barat (KBB) mulai naik, Minggu (4/2). Hasil pantauan di pasar yang sudah mengalami kenaikan harga beras yaitu seperti Pasar Tagog Padalarang, dan Curug Agung Padalarang. 

Salah seorang pedagang di Pasar Tagog Padalarang, Ujang Daryana mengatakan, kenaikan harga beras merata pada semua jenis beras dari mulai beras kelas bawah, medium hingga premium. "Untuk beras kelas bawah yang sebelumnya seharga Rp.13.500 per kilogram hingga sekarang menjadi Rp.14.000 - Rp.14.500 per kilogramnya. Sementara beras premium dijual Rp.16.000 per kilogram yang sebelumnya hanya Rp.15.000 saja," kata Ujang kepada Pasundan Ekspres.

Dia menyebut, kenaikan beras saat ini disebut paling parah dibanding dengan tahun 2023 terakhir. Pada awal tahun 2024 ini, harga beras naik hingga dua kali lipat. "Ini moment terburuk kenaikan harga bahan pokok yang pasti sulit bagi masyarakat," ujarnya.

Dia menyebut, dari kenaikan harga beras tersebut yang paling banyak merasakan dampak dari kenaikan harga beras ialah masyarakat kelas menengah ke bawah. Pasalnya, kenaikan harga beras bakal diiringi kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya.

"Akibatnya daya beli konsumen menurun, hingga sejumlah pedagang sepi pembeli. Para pedagang hanya bisa berharap pemerintah segera mencarikan solusi dampak dari kenaikan harga beras ini. Supaya kenaikan harga beras ini tidak memberatkan masyarakat," pungkasnya.(yar/sep)

 

Berita Terkait