Daerah

Wisata Cimutan Tempat Asyik Berenang, Dikelola Secara Profesional oleh BUMDes

Wisata Cimutan

SUBANG–Wisata Sumber Mata Air Cimutan yang terletak di Desa Kasomalang Kulon, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang, Jawa Barat, telah menjadi salah satu daya tarik utama wisata di daerah tersebut. 

Pengelolaan wisata ini kini berada di bawah naungan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kasomalang Kulon, yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat lokal dan meningkatkan pendapatan asli desa.

Direktur Bumdes Kasomalang Kulon, Zaelani Husni menjelaskan, Cimutan menjadi daya tarik wisata utama di desa karena dikelola dengan baik oleh pemerintahan desa melalui Bumdes. 

"Tujuan dari pengelolaan ini ada dua, pertama pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan perekonomian mereka, dan kedua adalah meningkatkan pendapatan asli desa. Pada Mei 2022, pengelolaan yang tadinya dilakukan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) diambil alih oleh Bumdes untuk meningkatkan manajemen," ujar Zaelani kepada Pasundan Ekspres, Selasa (11/6).

Zaelani menambahkan, sejak 2017, Cimutan sudah mulai dikenal namun hanya menarik retribusi kebersihan. Setelah Bumdes mengambil alih, mereka menginvestasikan modal untuk mengembangkan sarana dan prasarana agar lebih memadai dan nyaman bagi pengunjung. 

"Intinya wisata itu adalah hiburan dan kebahagiaan, jadi kenyamanan pengunjung adalah prioritas," tambahnya.

Cimutan menawarkan wisata dengan kolam renang yang airnya berasal dari mata air alami, bukan buatan, sehingga airnya selalu jernih dengan tingkat pH sekitar 6,9 yang baik untuk kesehatan tubuh. 

Zaelani menjelaskan, keunggulan Cimutan ini adalah airnya yang selalu jernih dan mengalir, sangat bagus untuk berenang.

Untuk mendukung kenyamanan pengunjung, Bumdes telah mengembangkan berbagai fasilitas seperti sarana tiket, aksesibilitas dari pintu masuk hingga ke area utama, serta saung di berbagai tempat untuk beristirahat. Selain itu, pengelola juga memanfaatkan media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube untuk mempromosikan wisata ini.

Menurut Zaelani, respon dari pengunjung terhadap Cimutan sangat positif. "Alhamdulillah, responnya baik. Wisata ini dinilai bersih dan nyaman, saungnya gratis, dan ada UMKM yang berjualan produk khas desa," katanya. 

Harga tiket masuk Cimutan juga sangat terjangkau, hanya Rp 10.000 per orang dan gratis untuk anak di bawah usia 2 tahun. Biaya parkir untuk motor Rp 3.000 dan mobil Rp 5.000.

Kolam renang di Cimutan terdiri dari kolam dewasa dengan kedalaman 1-1,5 meter dan kolam anak-anak dengan kedalaman 40-60 cm. Ada juga wahana bebek dayung yang bisa disewa seharga Rp 20.000 untuk 3 orang. 

"Dengan harga yang terjangkau, Cimutan menawarkan pengalaman wisata yang murah namun berkualitas," kata Zaelani.

Sebagai desa wisata yang diresmikan pada 2019 oleh Wakil Bupati, Desa Kasomalang Kulon terus berupaya mengembangkan berbagai wahana baru di sekitar Cimutan. Salah satu fokus utama mereka adalah menciptakan ruang terbuka hijau dan wisata malam. 

"Kami sedang mempersiapkan perluasan wahana ruang terbuka hijau dan wisata malam, karena banyak pengunjung yang ingin menikmati wisata malam seperti camping dan glamping," ujar Zaelani.

Selain itu, desa wisata ini juga berencana mengembangkan wisata edukasi yang mengajarkan cara menanam padi, memelihara ikan, dan kegiatan pertanian lainnya. 

"Kami ingin menyediakan wisata edukasi agar pengunjung tidak hanya berwisata tapi juga mendapatkan pengetahuan baru," tambahnya.

Desa wisata Cimutan telah mendapat pengakuan nasional dengan masuknya dalam 300 besar dari 6000 peserta desa wisata se-Indonesia yang difasilitasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI melalui Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). 

"Ini merupakan pencapaian besar bagi kami dan membuktikan bahwa Subang memiliki potensi wisata yang besar," kata Zaelani.

Zaelani berharap ke depan pemerintah daerah dapat memberikan perhatian lebih terhadap pengembangan desa wisata, khususnya di Kasomalang Kulon. 

"Harapan saya adalah bagaimana pemerintah daerah bisa konsentrasi penuh dan memperhatikan perkembangan desa wisata. Dengan perhatian yang tepat, desa wisata bisa menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat dan menciptakan pemerataan ekonomi di Kabupaten Subang," tutupnya.(hdi/ysp)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua