SUBANG-Program bantuan pangan berupa beras terus digulirkan oleh pemerintah pusat. Hanya saja data yang diterima oleh desa untuk tahun 2024 ini adalah data KPM dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Sedangkan tahun lalu data yang digunakan untuk KPM ini dari Dinas Ketahanan Pangan.
Hal tersebut disampaikan Camat Pagaden Muhamad Rudi saat monitoring penyaluran beras di Desa Kamarung dan Sumbersari, Kamis (14/3).
Dari kedua data tadi kata Rudi, ada KPM yang masih tertera tahun ini. Tetapi adapula KPM yang baru, sebagai penerima bantuan beras tahun ini.
Sementara itu, Kepala Desa Kamarung Kiki Akbar menyampaikan, tahun ini jumlah KPM yang mendapat bantuan pangan berupa beras sebanyak 980 KPM.
Dia mengakui bahwa data KPM saat ini bersumber dari BKKBN. Pihaknya hanya menyalurkan saja, datanya sudah ada dari sana.
"Kita hanya menyalurkan saja, data sudah ada dari sana (BKKBN)," kata Kiki disela penyaluran beras tersebut.
Terpisah Sekretaris Desa Sukamulya Suryadi menuturkan, Sukamulya sebagai desa yang paling banyak jumlah penerimanya. Yakni sekitar 1426 KPM atau setara dengan 14 ton 26 kwintal. Data tersebut juga berasal dari BKKBN.
Bantuan pangan berupa beras tersebut diterima KPM sebanyak 10 kg/KPM. Suryadi menambahkan, bahwa dari total 1426 KPM itu, yang datanya berasal dari BKKBN ada sekitar 65 persen data baru atau KPM baru 35 persen lagi data lama atau KPM lama.
"Jadi ada perbedaan antara data lama dan data yang baru dari BKKBN ini," tuturnya.
Neni seorang KPM asal Desa Sukamulya Kecamatan Pagaden Kabupaten Subang merasa bersyukur dapat bantuan beras ini, meski hanya 10 kg, tapi cukup untuk menambah cadangan beras untuk kebutuhan keluarganya. Apalagi saat ini bulan Ramadhan, ada tambahan bekal untuk buka puasa dan santap sahur.(dan/ysp)