SUBANG-TalkShow bertajuk "Soebang Tempo Doeloe" diadakan untuk menggali dan menyebarluaskan sejarah Kabupaten Subang kepada masyarakat.
Acara yang diadakan oleh Museum Subang ini berlangsung dengan tema khusus mengenai P&T Land dan menghadirkan saksi sejarah, Yani Triyani yang orang tuanya dulu merupakan pejabat di perusahaan tersebut dan Sejarawan Anggi A. Junaedi M.HUM.
Termasuk Khadar Hendarsyah M.Hum sebagai pendiri Museum Subang dihadirkan dalam acara ini. Dia menjelaskan, acara ini merupakan kegiatan tahunan yang memiliki tujuan penting untuk menyebarkan pengetahuan tentang sejarah Subang.
"Program ini sangat berarti bagi masyarakat Subang untuk memahami bagaimana perjalanan sejarah daerah mereka," beber Khadar di Museum Subang pada Jum'at (23/8).
Khadar menyebutkan, museum ini juga memiliki berbagai koleksi dari masa pra-sejarah hingga pasca-kemerdekaan, termasuk periode Hindu, Buddha, dan Islam, hingga pemilihan bupati yang terdokumentasi dengan baik.
"Setiap ruang di museum ini bercerita tentang perjalanan panjang sejarah Subang, mulai dari masa pra-sejarah hingga era modern," tambahnya.
Kepala UPTD Museum Subang, Hendrik Gunawan S.E menyampaikan rasa syukurnya atas suksesnya acara TalkShow ini. Menurutnya, acara tersebut berhasil memotivasi masyarakat untuk terus belajar dan memahami sejarah Subang yang sebenarnya.
"Tujuan utama kita mengadakan TalkShow ini adalah untuk menyebarluaskan informasi tentang Museum Subang dan koleksi-koleksi bersejarah yang ada di dalamnya," ungkap Hendrik.
Museum Subang, kata Hendrik, bukan hanya menjadi tempat penyimpanan dan pemeliharaan koleksi sejarah, tetapi juga pusat penelitian dan edukasi tentang sejarah Subang.
Ia berharap, melalui acara seperti ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga dan melestarikan sejarah Subang semakin meningkat.
"Talk Show ini diharapkan dapat memotivasi kita semua untuk lebih mengembangkan dan memelihara kesejarahan di Subang. Banyak peninggalan yang menunjukkan bahwa Subang sudah sangat maju di masa lampau. Harapan kami, Subang bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang," ujar Hendrik.
Sebagai langkah lanjutan, Museum Subang berencana mengadakan lebih banyak acara seperti seminar, kajian sejarah, dan lainnya, untuk memperkuat posisi museum sebagai etalase sejarah Subang.
"Kami juga berencana untuk mengembangkan museum dengan teknologi multimedia dan digitalisasi serta memperkenalkan gedung seni budaya yang diharapkan dapat menarik lebih banyak kunjungan dari luar daerah. Ini akan mendorong perekonomian, khususnya bagi masyarakat Subang," tambah Hendrik.(hdi)