PURWAKARTA-Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Purwakarta M. Ali Akbar mengkritisi debat perdana calon bupati dan wakil bupati Purwakarta yang dinilai minim pembahasan mengenai pendidikan.
Menurut Abay, panggilan akrabnya, debat seharusnya menjadi wadah bagi para calon pemimpin daerah untuk menjelaskan visi dan misi mereka, termasuk di sektor pendidikan, yang memegang peran penting dalam pembangunan jangka panjang.
“Pendidikan adalah hak dasar yang harus diprioritaskan untuk mencetak generasi berkualitas. Sayangnya, dalam debat kemarin kurang ada penekanan pada solusi konkret bagi masalah pendidikan di Purwakarta,” kata Abay, Kamis (7/11).
Abay menegaskan, pendidikan bukan hanya soal infrastruktur sekolah atau jumlah tenaga pengajar, tetapi juga mencakup kualitas kurikulum, kesejahteraan guru dan akses pendidikan yang merata bagi semua kalangan.
“Purwakarta masih menghadapi tantangan di berbagai tingkatan pendidikan, baik dasar, menengah, maupun tinggi. Kami berharap, calon pemimpin dapat memberikan perhatian lebih pada sektor pendidikan dalam program-program mereka,” ujarnya.
PMII Purwakarta juga mengingatkan pentingnya peningkatan pendidikan tinggi yang relevan dengan kebutuhan industri dan perkembangan zaman.
Menurut Abay, pendidikan tinggi di Purwakarta perlu lebih adaptif, tak hanya melahirkan lulusan berijazah, tetapi juga individu yang siap bersaing di dunia kerja dan berkontribusi dalam inovasi lokal.
“Kami harap dalam debat berikutnya, peran pendidikan bisa lebih diutamakan. Kami akan terus mengawal proses ini dan mendorong calon pemimpin untuk memperhatikan isu pendidikan secara serius. Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang tak boleh diabaikan,” ucapnya.(add)