Daerah

Ngaji Sastra Lesbumi Subang, Ungkap Sosok Mama Pagelaran sebagai Ulama dan Sastrawan

Ngaji Sastra Lesbumi
Ngaji Sastra Lesbumi Subang, Ungkap Sosok Mama Pagelaran sebagai Ulama dan Sastrawan

Subang- Sejak dahulu, ternyata Pengurus Cabang Nahdlotul ‘Ulama (PCNU) Kabupaten Subang telah memiliki ulama yang juga sastrawan, satu diantaranya adalah Mama Muhyidin, atau akrab disapa Mama Pagelaran.

Hal tersebut terungkap saat Pimpinan pondok pesantren Al- Istiqomah, Kiai Ahmad Sobari alias ki Obar, menyampaikan sambutan pada kegiatan LESBUMI Ngaji Sastra yang dilaksanakan di pondok pesantren tersebut, Sabtu (9/11/2024).

“Mama Pagelaran itu dakwahnya dengan bersyair, banyak nadhom-nadhom yang sudah beliau ciptakan, tauhid dan fiqih dilagukan,” ujar Kiai Obar kepada para santrinya.

Karenanya, tambah Ki Obar, dengan dilaksanakannya Road show LESBUMI Ngaji Sastra, diharapkan, kedepannya para santri mampu mengaplikasikan setiap materi yang ada, dikolaborasikan dengan materi Pendidikan di pondok pesantren.

“Bisa jadi, pada saat nanti mempelajari kitab kuning, para santri bisa mengaplikasikan lebih lebar lagi, bisa dengan cara puisi atau syair,” tambah Ki Obar.

Sebab, menurut Ki Obar, membaca kitab, jangan hanya dipahami secara tekstual semata, tapi juga secara kontekstual.

“Ini yang sangat penting,” tegasnya.

Sementara wakil ketua PCNU Kabupaten Subang yang juga koordinator bidang kelembagaan LESBUMI, Aa Sutisna Rusydi mengatakan, dengan mempelajari sastra, para santri akan mengambil banyak manfaat, salahsatu diantaranya, para santri akan mampu melakukan olah kata.

“Kedepannya, santri akan mampu mengolah kata, sehingga terdengar indah. Kalau di Bahasa sunda itu ada yang namanya murwakanti, atau kalau bahasa Indonesia nya, rima, nah kalau sudah bisa Menyusun kalimat seperti itu, akan terdengar indah,” ujar Aa Entis.

Lain dari itu, tambah Aa Entis, dengan ngaji sastra yang dilakukan oleh LESBUMI PCNU Subang, para santri akan diberikan sebuah pemahaman ilmu yang lain, selain ilmu-ilmu tentang keagamaan. 

“Ngaji sastra ini, bukan hanya belajar tentang menulis sastra, tapi bagaimana membacakan hasil karya sastra itu sendiri,” jelas Aa Entis.

Ngaji sastra yang dilaksanakan di Ponpes Al- Istiqomah itu sendiri, menurut Aa Entis, merupakan salahsatu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh LESBUMI PCNU Kabupaten Subang, dalam rangka turut serta mendorong terrealisasinya Peraturan Daerah Kabupaten Subang tentang kebudayaan.

“Mudah-mudahan, Pemerintah Kabupaten Subang, dapat segera menindaklanjuti permohonan dari LESBUMI PCNU Subang, agar segera ada Perda tentang Kebudayaan,” ucap Aa entis.

Ngaji Sastra yang dilaksanakan di Ponpes Al- Istiqomah Tanjungsiang itu sendiri, diikuti oleh sekitar 100 orang santriwan santriwati yang mondok di pesantren tersebut. Mereka tampak antusias saat Ketua LESBUMI PCNU Subang, Agus Eko Muchamad Solihin memberikan materi tentang sastra dan budaya. (rls)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua