SUBANG – SDIT Al-Furqon Sukajadi telah mencatatkan prestasi luar biasa sejak berdiri pada tahun 2014.
Di bawah kepemimpinan Kepala Sekolah Hj. Neni Nurjanah, S.Pd.I, sekolah ini telah mengalami perkembangan signifikan dalam berbagai aspek, mulai dari fasilitas hingga prestasi akademik dan non-akademik.
Sejak didirikan pada tahun 2014 dengan hanya 20 siswa, SDIT Al-Furqon Sukajadi telah menempuh perjalanan panjang. Awalnya, sekolah ini harus menyewa ruang di Madrasah Dawang Al Islam selama satu tahun sebelum pindah ke sebuah gudang di Sukajadi selama enam bulan.
Akhirnya, mereka menetap di rumah Bu Nina, Kepala Sekolah TKIT Al-Furqon, hingga tahun 2017. Sejak 2017, SDIT Al-Furqon memiliki gedung sendiri yang berlokasi di Jl. R.A. Kartini, Kelurahan Soklat.
Di bawah kepemimpinan Hj. Neni Nurjanah, S.Pd.I, SDIT Al-Furqon telah mencatat berbagai prestasi membanggakan. Pada akhir Juli 2024, tim panahan sekolah berhasil meraih 2 medali emas, 1 medali perak, dan 2 medali perunggu dalam lomba Archery 1 Subang yang diselenggarakan di SMA 1 Purwadadi pada 27 Juli 2024.
Selain itu, sekolah juga meraih juara ketiga dalam lomba dongeng putra di tingkat kecamatan Subang pada akhir bulan Juli, dalam ajang FTBI.
Menurut Hj. Neni Nurjanah, kesuksesan SDIT Al-Furqon tidak terlepas dari upaya sekolah yang terus mendukung dan memfasilitasi kemampuan siswa, baik di bidang akademik maupun non-akademik.
"Kami selalu ikut aktif dalam berbagai lomba, sebagai bekal bagi siswa untuk menguasai panggung perlombaan. Guru tidak memprioritaskan siswa untuk menjadi pemenang, tetapi fokus mengembangkan potensi mereka. Sehingga terus diasah dan semakin berkualitas," ujarnya kepada Pasundan Ekspres pada Senin, (5/8).
Kerjasama dengan orang tua juga menjadi kunci penting dalam kesuksesan sekolah. Orang tua ikut terjun langsung membantu mengembangkan potensi anak, sehingga tercipta sinergi yang positif antara sekolah dan keluarga.
SDIT Al-Furqon memahami bahwa setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda, bukan hanya kognitif tetapi juga kinestetik, natural, intrapersonal, dan interpersonal. Oleh karena itu, sekolah selalu mendukung dan memfasilitasi minat serta bakat siswa, meskipun bukan dalam bidang akademik.
"Contohnya, anak yang unggul dalam public speaking bisa ikut lomba mendongeng, yang sering diselenggarakan baik oleh dinas maupun lembaga lainnya. Sekolah sangat mewadahi kecerdasan mereka dengan menyalurkannya melalui perlombaan yang sesuai dengan kemampuan mereka," tutupnya.(hdi/ded)